PADANG – Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatra Barat menerapkan kebijakan baru untuk meningkatkan kenyamanan layanan bagi jemaah calon haji lanjut usia (lansia), penyandang disabilitas, dan jemaah dengan risiko kesehatan tinggi. Salah satunya dengan membekali mereka kokarde atau tanda pengenal khusus.
“Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Padang membuat kebijakan baru dengan memberikan kokarde khusus untuk jamaah calon haji (JCH) lansia, disabilitas dan jemaah yang berisiko tinggi agar mereka diprioritaskan oleh petugas,” ujar Ketua PPIH Embarkasi Haji Padang, Mahyudin, di Padang, Sabtu (10/5/2025).
Dengan adanya kokarde ini, jemaah tidak perlu mengantre untuk mengakses berbagai layanan. Petugas akan langsung memberikan bantuan, termasuk mendorong kursi roda dan mengantar hingga ke kamar penginapan.
“Kita terus melakukan evaluasi terhadap semua layanan di Asrama Haji Padang, terutama layanan one stop service kepada jamaah lansia, jemaah yang berisiko tinggi dan disabilitas,” lanjut Mahyudin yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sumbar.
Terobosan ini diharapkan tak hanya memberikan kemudahan, tapi juga meningkatkan indeks kepuasan pelayanan pada musim haji 1446 H. “Layanan ini kita tujukan agar jemaah calon haji ini tidak capek, tidak gelisah dan tidak stres,” katanya, dilansir dari Antara.
Hingga kini, Embarkasi Haji Padang telah memberangkatkan empat kelompok terbang (kloter) dengan total 1.691 calon jemaah. Sementara pada Sabtu sore pukul 18.40 WIB, kloter lima dijadwalkan terbang ke Madinah. Kloter ini merupakan gabungan 53 calon haji asal Kota Padang dan 369 calon haji dari Provinsi Bengkulu.
“Sebanyak 53 calon haji asal Kota Padang ini akan diberangkatkan bersama 369 calon haji asal Bengkulu dari Bandara Internasional Minangkabau menuju Madinah,” tutup Mahyudin.




