Dalam penampilan yang memukau karena ketenangannya, penembak Turki Yusuf Dikec, bersama Sevval Ilayda Tarhan, meraih medali perak dalam nomor tim campuran pistol udara 10 meter di Olimpiade Paris 2024 pada hari Rabu.
Penampilan mereka tidak hanya membawa medali Olimpiade pertama bagi Turki dalam cabang menembak, tetapi sikap tenang Dikec juga menarik perhatian penggemar di seluruh dunia.
Selama pertandingan final yang intens melawan Damir Mikec dan Zorana Arunovic dari Serbia, Dikec tampil dengan pendekatan yang tidak konvensional. Ia bertanding tanpa menggunakan perlengkapan menembak khas, dia bertanding tanpa headphone dan bahkan memasukkan satu tangan ke dalam saku dengan santai.
Sikap santai ini tidak luput dari perhatian, karena media sosial dipenuhi dengan kekaguman atas ketenangan Dikec di bawah tekanan. Bahkan banyak yang menaruh curiga dengan latar belakang Dikec.
“Apakah Turki mengirim pembunuh bayaran ke Olimpiade?” demikian tulis seorang netizen di X (twitter).
Sementara netizen lain membandingkan dengan penembak Korea yang menggunakan perlengkapan lengkap dan modern.
Pertandingan yang diadakan di Chateauroux Shooting Center ini merupakan kompetisi yang mendebarkan di mana Dikec dan Tarhan nyaris meraih emas dengan skor akhir 16-14. Meskipun kalah tipis, penampilan pasangan Turki tersebut dirayakan sebagai pencapaian bersejarah bagi negara mereka.
Yusuf Dikec, lahir pada 1 Januari 1973 di Goksun, Kahramanmaras, adalah seorang penembak berpengalaman dan Senior Chief Warrant Officer di Gendarmerie Turki. Karirnya termasuk mewakili Turki dalam Olimpiade Musim Panas 2012 dan 2016, serta memenangkan medali di Mediterranean Games 2013 di Mersin.
Di Paris, kehadiran santai Dikec di garis tembak, terutama tanpa perlengkapan canggih seperti lensa khusus dan headphone peredam bising seperti yang digunakan oleh pesaing Serbia, menambah daya tarik. Pendekatan uniknya ini resonansi dengan banyak orang, menjadikannya sensasi di media sosial baik di Turki maupun internasional.