Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menyelenggarakan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan IX untuk mempercepat swasembada pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani, terutama dalam menghadapi dampak El Nino atau kemarau panjang. Acara ini mengusung tema “Mewujudkan Kemandirian Benih Tanaman Pangan untuk Kedaulatan Pangan Menuju Indonesia Emas Tahun 2045”.
“Hari ini adalah Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan IX, di mana berbagai benih tanaman pangan seperti padi, jagung, kacang hijau, dan lainnya diperkenalkan. Inovasi benih yang ditampilkan semuanya luar biasa, sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bisa menanam. Semua lokasi, baik dataran tinggi, rendah, maupun lahan rawa, memiliki cara agar tetap produktif,” ujar Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, saat meninjau display benih dan membuka acara tersebut di Gedung Budaya Soreang, Bandung, Sabtu (27/7/2024).
Sudaryono mengapresiasi pelaksanaan Gebyar ini karena menunjukkan bahwa para ahli pertanian mampu menemukan varietas tanaman yang sesuai dengan masing-masing wilayah. Misalnya, ada jagung untuk daerah tinggi seperti Wonosobo dan varietas jagung untuk daerah rendah, sehingga petani memiliki banyak pilihan yang sesuai dengan kontur tanah dan iklim setempat.
“Tantangan utamanya adalah memastikan petani tidak terbebani oleh pemupukan yang berlebihan. Oleh karena itu, peran pemerintah, terutama petugas lapangan, sangat penting untuk mengedukasi petani tentang varietas yang sesuai dengan kondisi lahannya,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Sudaryono, Gebyar ini juga bertujuan untuk menyediakan teknologi dan inovasi pertanian yang tepat dalam menghadapi dampak El Nino. Kementerian Pertanian juga tengah mendorong penyediaan pompanisasi dan pipanisasi agar lahan pertanian yang terdampak El Nino tetap mendapatkan pasokan air yang cukup, sehingga produksi pertanian nasional tidak menurun.
“Kita memiliki teknologi dan negara kita memiliki sinar matahari yang melimpah. Saat ini kita sedang menghadapi El Nino atau kemarau panjang, sehingga ketersediaan teknologi dan inovasi seperti benih sangat penting untuk meningkatkan produksi dan memastikan petani tetap mendapat keuntungan dari usaha taninya,” jelasnya.
“Pupuk dan benih harus tersedia tepat waktu bagi petani. Tidak boleh terlambat. Seperti orang sakit yang tidak memiliki obat. Target kita ke depan adalah swasembada pangan dan mengurangi impor,” imbuh Sudaryono.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, menambahkan bahwa gebyar perbenihan ini bertujuan untuk mempercepat pertukaran informasi mengenai teknologi perbenihan tanaman pangan yang adaptif dan inovatif. Ini juga dimaksudkan untuk mendorong daerah dengan potensi perbenihan tanaman pangan untuk berkembang lebih lanjut, serta menarik minat investor untuk berinvestasi dalam industri perbenihan tanaman pangan.
“Manfaat varietas unggul antara lain meningkatkan produktivitas, ketahanan terhadap Organisme Pengganggu Tumbuhan, toleransi terhadap cekaman lingkungan, dan memperbaiki mutu hasil. Kementan mendorong peran Gubernur dan stakeholders pertanian untuk memberikan perhatian khusus pada sektor pertanian dan pentingnya ketersediaan benih dalam budidaya pertanian,” terangnya.
Pada gebyar ini, sebanyak 195 varietas dipamerkan, termasuk Padi Inbrida, Padi Hibrida, Jagung Komposit, Jagung Hibrida, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Sorgum, Porang, dan berbagai varietas lokal lainnya. Teknologi yang ditampilkan mencakup berbagai inovasi seperti padi apung, mina padi, dan detasseling dalam produksi benih jagung hibrida.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengapresiasi kegiatan gebyar perbenihan ini dan bantuan Kementan dalam mendorong peningkatan produksi pertanian serta menjadikan Kabupaten Bandung sebagai lumbung pangan. Pemerintah Kabupaten Bandung telah mengambil langkah-langkah inovatif untuk menjaga produksi pangan, termasuk kebijakan perlindungan lahan abadi untuk pertanian.
“Petani adalah pahlawan pangan yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Kami di Kabupaten Bandung sudah menyiapkan lahan untuk kegiatan demplot sesuai dengan permintaan Bapak Menteri Pertanian. Kami sangat mengharapkan bantuan pompa untuk ketersediaan air dan juga bantuan benih. Kami siap mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional,” katanya.
Gebyar Perbenihan ini juga dihadiri oleh Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Mohammad Fadjar, petani, produsen benih, produsen sarana pertanian, penyuluh, mahasiswa, pelajar, pemulia, peneliti, praktisi perbenihan, serta perwakilan balai benih, UMKM, dan Dinas Pertanian seluruh Indonesia.