Formula 1 bersiap menuju Qatar akhir pekan ini dengan penerapan aturan ban yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pirelli selaku pemasok resmi menetapkan batas maksimal 25 lap untuk setiap set ban sepanjang akhir pekan balapan demi alasan keselamatan.
Kebijakan yang disepakati bersama FIA dan seluruh tim ini akan memaksa para pembalap melakukan minimal dua kali pit stop dalam Grand Prix 57 lap di Sirkuit Internasional Lusail, yang dikenal sebagai trek berkecepatan tinggi.
Putaran kedua terakhir musim 2025 ini berlangsung pada momen krusial perebutan gelar juara dunia, dengan Lando Norris unggul 24 poin atas Oscar Piastri, sementara Max Verstappen berusaha mengejar setelah insiden diskualifikasi ganda McLaren di GP Las Vegas. Kedua mobil McLaren dinyatakan tidak sah setelah inspeksi menemukan skid block aus di bawah batas minimum 9mm.
Qatar juga menjadi tuan rumah Sprint Race terakhir musim ini, yang memberi tambahan 8 poin bagi pemenang. Norris berpotensi mengunci gelar dunia pertamanya jika mampu unggul minimal dua poin dari kedua rival utamanya sepanjang akhir pekan.
Kekhawatiran Keselamatan Jadi Dasar Pembatasan Ban
Keputusan pembatasan lap didasarkan pada analisis GP Qatar 2024, ketika Pirelli menemukan tingkat keausan ekstrem—terutama pada ban depan kiri—akibat kombinasi tikungan cepat, permukaan trek abrasif, dan tekanan termal tinggi di Lusail.
“Jika tapak ban terlalu menipis, perlindungan struktural akan hilang,” jelas Direktur Motorsport Pirelli, Mario Isola. Batas 25 lap dihitung secara kumulatif, termasuk lap yang ditempuh saat Safety Car.
Kebijakan ini mengingatkan pada langkah darurat tahun 2023, ketika batasan 18 lap diberlakukan setelah ditemukannya kerusakan mikroskopis pada ban akibat kerb piramida. Meskipun kerb telah direvisi, tuntutan energi di Lusail tetap tinggi.
Pertarungan Gelar Semakin Memanas
Aturan wajib dua pit stop akan mengubah dinamika balapan secara signifikan, menghilangkan strategi konservatif dan memaksa pembalap untuk mendorong maksimal di setiap stint—sesuatu yang menguntungkan Norris yang meraih tiga pole position terakhir.
Meski balapan digelar malam hari, suhu sekitar 24°C dan kelembaban di atas 50% tetap menjadi tantangan fisik di trek dengan zona pengereman minimal.
Dengan 58 poin tersisa dari dua seri terakhir, Verstappen dan Piastri harus memanfaatkan setiap celah kesalahan untuk menjegal Norris menuju gelar juara dunia.