Bank Indonesia memastikan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dapat digunakan untuk transaksi di China dan Korea Selatan mulai awal 2026, memperluas jangkauan sistem pembayaran digital nasional ke dua pasar wisata utama bagi warga Indonesia.
Pengumuman ini disampaikan Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI pada Rabu (19/11/2025). “Mudah-mudahan awal tahun depan, beli dimsum di Beijing juga bisa. Lalu berikutnya beli tteokbokki di Seoul juga bisa,” ujar Filianingsih. Perluasan ini menjadikan China dan Korea Selatan sebagai prioritas berikutnya setelah Jepang resmi menerima QRIS pada 17 Agustus 2025.
Ekspansi ke Pasar Strategis
Kedua negara dipilih karena merupakan destinasi wisata populer bagi warga Indonesia. Data Korea Tourism Organization mencatat 267.000 wisatawan Indonesia berkunjung ke Korea Selatan hingga September 2025, naik 2,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara China juga menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan Indonesia di Asia.
BI telah melakukan penguatan implementasi melalui pelaksanaan sandboxing QRIS antarnegara dengan kedua negara. Selain China dan Korea Selatan, BI juga menargetkan perluasan ke India pada 2026. “Dengan India terus kita kejar supaya iya bisa beli kare di sana,” kata Filianingsih.
Saat ini, QRIS lintas negara sudah dapat digunakan di Thailand, Malaysia, Singapura, dan Jepang. Hingga pertengahan 2025, nilai transaksi QRIS antarnegara telah mencapai sekitar Rp1,66 triliun, mencerminkan pertumbuhan signifikan dalam adopsi sistem pembayaran digital lintas batas.
QRIS Belum Berlaku di Arab Saudi
Untuk Arab Saudi, proses implementasi memerlukan waktu lebih panjang karena melibatkan berbagai otoritas, termasuk yang menangani layanan haji dan umrah. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan pihaknya terus bernegosiasi dengan bank sentral dan Kementerian Haji Arab Saudi. Fokus diskusi adalah mengintegrasikan uang elektronik Indonesia ke dalam aplikasi Nusuk untuk memudahkan transaksi jemaah.
Perluasan QRIS antarnegara mendukung strategi Indonesia memperkuat konektivitas digital regional dan global. Dengan sistem pembayaran terintegrasi, wisatawan Indonesia tidak perlu lagi menukar mata uang fisik atau bergantung pada kartu pembayaran internasional saat bertransaksi di luar negeri.