JAKARTA – PDI Perjuangan menegaskan bahwa penggantian Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) dari posisi Ketua DPD PDIP Jawa Tengah bukanlah pencopotan, melainkan bagian dari strategi konsolidasi partai menuju Pemilu 2029.
Langkah ini diambil untuk memperkuat struktur organisasi demi menghadapi tantangan politik ke depan.
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun, menjelaskan bahwa keputusan tersebut merupakan amanat dari Kongres VI PDIP yang digelar di Bali pada 1-2 Agustus 2025.
“Kan, ada yang bilang Mas Pacul dicopot, itu nggak bener. Itu konsolidasi biasa saja, jadi jangan diputar-putar,” tegas Komarudin di Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Menurut Komarudin, konsolidasi ini bertujuan memperkuat organisasi dari tingkat pusat hingga anak ranting di seluruh Indonesia.
Fokus utama adalah mempersiapkan strategi pemenangan Pemilu 2029, di mana Bambang Pacul, yang dijuluki “Komandan Korea,” dipercaya oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk memimpin Badan Pemenangan Pemilu Legislatif DPP PDIP periode 2025-2030.
Aturan Anti-Rangkap Jabatan Jadi Alasan Utama
Pergeseran ini juga didasari oleh aturan internal partai yang melarang rangkap jabatan. Berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDIP 2025 dan Peraturan Partai Nomor 1 Tahun 2025, kader yang menduduki posisi di DPP tidak boleh merangkap jabatan di struktur daerah.
Aturan ini tidak hanya berlaku untuk Pacul, tetapi juga untuk pengurus lain seperti MY Esti Wijayanti, yang melepaskan posisi Plt Ketua DPD PDIP Bengkulu.
“Bambang Pacul adalah kader senior yang pengalamannya sangat dibutuhkan di tingkat nasional. Karena itu, beliau ditarik ke pusat untuk fokus menyusun strategi pemenangan Pemilu 2029,” ujar juru bicara PDIP, Guntur Romli, melalui akun X-nya (@GunRomli), Jumat (22/8/2025).
FX Rudy Gantikan Pacul sebagai Plt Ketua DPD Jateng
Posisi Ketua DPD PDIP Jawa Tengah kini diisi oleh FX Hadi Rudyatmo, mantan Wali Kota Solo, sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Rudy ditugaskan untuk mempersiapkan Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) hingga akhir 2025.
“Saya diperintah Ketua Umum untuk menyelesaikan proses penjaringan dan penyaringan calon ketua DPD, DPC, hingga PAC. Saya tidak akan merugikan partai,” kata Rudy di Solo, Kamis (21/8/2025).
Latar Belakang Kontroversi dan Prestasi Pacul
Pencopotan ini sempat memicu spekulasi, terutama setelah Bambang Pacul tertangkap kamera memberi hormat kepada Presiden Joko Widodo di Gedung MPR/DPR pada 15 Agustus 2025.
Meski demikian, PDIP menegaskan bahwa keputusan ini murni terkait konsolidasi, bukan sanksi politik.
“Komandan Korea” karena gaya kepemimpinannya yang tegas dan berhasil menjadikan Jawa Tengah sebagai “kandang banteng” PDIP. Pada Pemilu 2019, di bawah kepemimpinannya, PDIP meraup 16,8 juta suara (77,29%) di Jateng, menjadikannya kunci kemenangan nasional.
Namun, kekalahan PDIP di Pilpres 2024 dan Pilkada Jateng memunculkan spekulasi bahwa pergantian ini merupakan evaluasi atas performa partai di basis suara utamanya.
Meski begitu, PDIP menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk mempertahankan dominasi politik di masa depan.