Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengingatkan maskapai penerbangan agar tidak memanfaatkan situasi darurat banjir dan longsor di Aceh untuk menaikkan harga tiket secara berlebihan. Peringatan ini muncul setelah banyak warga mengeluhkan tarif penerbangan menuju wilayah terdampak bencana yang melonjak tajam.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Achmad Setiyo Prabowo, menegaskan bahwa pemerintah tetap melakukan pengawasan ketat terhadap tarif pesawat. Maskapai memang diperbolehkan menentukan harga, selama tidak melampaui Tarif Batas Atas (TBA). “Selama airline tidak melebihi TBA, berarti masih sesuai regulasi,” ujarnya di Bogor, Kamis (11/12/2025). Namun ia menekankan agar operator tidak mengambil keuntungan di saat masyarakat sedang kesulitan. “Dalam kondisi bencana seperti ini, ya harus lebih bijak. Jangan aji mumpung,” tegasnya.
Keluhan Warga dan Modus Kenaikan Tarif
Kemenhub juga menyoroti praktik sejumlah maskapai yang menaikkan harga tiket hingga mendekati TBA sebelum memberikan diskon, sehingga potongan harga yang diumumkan terasa tidak signifikan. Setiyo menjelaskan bahwa stimulus diskon tiket pesawat untuk periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), yakni 12–13 persen, dihitung dari TBA, bukan dari harga dasar yang lebih rendah.
“Kami pastikan, jika ada maskapai yang melampaui TBA, akan langsung dikenakan sanksi,” ujarnya.
Keluhan datang dari Putri Zuhra Funna, warga Simpang Keuramat, Aceh Utara, yang mendapati harga tiket Kualanamu–Malikussaleh mencapai Rp1,5 juta. “Banyak warga dan relawan ingin menuju daerah bencana. Kalau tiket mahal, terpaksa lewat jalur darat yang butuh waktu sepuluh jam dari Medan ke Aceh Utara,” katanya.
Zulfikar Mulieng dari Syamtalira Aron juga meminta pemerintah memberikan kebijakan khusus untuk bandara di wilayah bencana agar tarif penerbangan lebih terjangkau.
Sanksi dan Pengawasan Tarif
Setiyo menegaskan bahwa sanksi administratif berupa denda akan diberikan kepada maskapai yang terbukti melanggar TBA. Masyarakat yang menemukan indikasi pelanggaran tarif dapat melapor melalui call center 151.
Hingga kini, permintaan penerbangan tambahan menuju Aceh Utara masih terbatas, dengan Wings Air menjadi salah satu maskapai yang mengajukan penambahan penerbangan karena rute tersebut menggunakan armada ATR.
Bencana banjir dan longsor telah melanda 18 kabupaten/kota di Aceh, dengan jumlah korban meninggal mencapai 407 orang per 10 Desember 2025. Daerah yang paling terdampak meliputi Aceh Utara (154 korban), Aceh Tamiang, Aceh Timur, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.