Bencana banjir bandang dan longsor di Sumatra menyebabkan dampak besar terhadap dunia pendidikan dan infrastruktur telekomunikasi. Sebanyak 60 perguruan tinggi di tiga provinsi terdampak parah, memaksa kegiatan akademik terhenti dan ribuan mahasiswa serta dosen mengungsi.
Data Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menunjukkan bahwa 31 perguruan tinggi terdampak berada di Aceh, 14 di Sumatera Utara, dan 15 di Sumatera Barat. Total 18.824 mahasiswa dan 1.306 dosen mengalami dampak langsung, dengan banyak kampus terisolasi akibat akses transportasi yang terputus.
Salah satu institusi terdampak adalah Telkom University, kampus swasta berakreditasi unggul yang memiliki jaringan di Jakarta, Surabaya, dan Purwokerto.
Jaringan Telekomunikasi Tumbang, Satelit Darurat Diaktifkan
Kerusakan jaringan telekomunikasi juga sangat signifikan. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyebutkan bahwa 60 persen Base Transceiver Station (BTS) di wilayah terdampak sempat lumpuh, dengan kerusakan terparah terjadi pada 2 Desember 2025.
PT Telkom Indonesia dan Telkomsel mempercepat pemulihan jaringan. Hingga 1 Desember:
-
76,5% layanan seluler Telkomsel telah pulih (5.851 dari 7.640 site kembali beroperasi),
-
79,7% layanan IndiHome kembali aktif (422.551 dari 530.502 line).
Untuk mendukung konektivitas darurat, Telkomsat mengerahkan satelit Mangostar ke 120 titik bencana, sementara Kementerian Komunikasi dan Digital memasang 10 titik internet satelit SATRIA-1. Selain itu, Starlink menyediakan akses internet gratis hingga akhir Desember 2025.