BANDUNG – Banjir bandang dan longsor akibat hujan ekstrem sejak akhir November 2025 melumpuhkan sejumlah wilayah di Pulau Sumatra. Akses jalan terputus, ribuan rumah terendam, dan tim penyelamat kesulitan memperoleh gambaran situasi terkini karena tutupan awan tebal.
Dalam kondisi darurat ini, PT Len Industri (Persero) bersama Kementerian Pertahanan RI dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengerahkan teknologi Pengawasan dari Langit berbasis satelit observasi beresolusi tinggi dan Synthetic Aperture Radar (SAR) yang dapat menembus awan serta beroperasi pada malam hari.
Hasilnya, dalam kurang dari 48 jam, tim gabungan berhasil memetakan kerusakan secara detail di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menggunakan layanan satelit BlackSky serta data pendukung Sentinel-2 dan Planet yang terintegrasi dengan OpenStreetMap.
Data terbaru yang dirilis Kamis (4/12/2025) malam menunjukkan:
- Perbatasan Aceh Utara – Lhokseumawe: 856 bangunan terdampak banjir dan 1.616 bangunan berpotensi terdampak.
- Kabupaten Aceh Tengah (Takengon): 50 titik longsor dan 5 ruas jalan nasional/provinsi terputus.
- Kabupaten Bireuen: 413 bangunan terendam dan 796 bangunan berisiko tinggi.
“Len hadir dan bergerak lebih cepat dalam penanganan bencana ini. Teknologi yang kami hadirkan bukan sekadar inovasi, tetapi wujud nyata perlindungan bagi masyarakat. Kolaborasi lintas lembaga seperti ini membuktikan bahwa industri pertahanan nasional mampu memberikan dampak langsung bagi keselamatan rakyat,” tegas Direktur Utama PT Len Industri (Persero), Prof. Joga Dharma Setiawan, Ph.D.
Sementara itu, Kepala Organisasi Riset Elektronika & Informatika BRIN, Dr. Eng. Budi Prawara, menyampaikan apresiasinya.
“Terima kasih atas dukungan data citra dari Len. Tim task force cepat tanggap bencana BRIN sudah dapat mengidentifikasi jalan putus dan daerah longsor. Harapannya, informasi yang kami sampaikan semakin akurat,” ujarnya.
Citra satelit yang dihasilkan kemudian diteruskan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, serta pemerintah daerah untuk mempercepat evakuasi warga, pendistribusian logistik, dan perencanaan rekonstruksi.
Langkah cepat Len memperkuat posisi teknologi pertahanan dalam negeri sebagai solusi nyata dalam manajemen bencana. Perusahaan BUMN strategis tersebut menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pemulihan dan menjaga keselamatan masyarakat Indonesia di seluruh wilayah rawan bencana.