Live Program UHF Digital

Bank Raya Cetak Kinerja Cemerlang di Semester Pertama 2024

Selama enam bulan pertama tahun 2024, PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya; Kode Emiten: AGRO) menunjukkan kinerja bisnis yang solid, seiring dengan transformasinya ke arah bisnis digital. Bank Raya berhasil mencatat pertumbuhan Total Kredit sebesar 12,1% (year-on-year) pada Kuartal II/2024, mencapai Rp6,8 triliun. Pertumbuhan ini juga berkontribusi pada peningkatan Total Aset Bank Raya menjadi Rp13,1 triliun, tumbuh 9,0% (yoy).

Komitmen Bank Raya dalam memperkuat bisnis digital tercermin dari penyaluran kredit digital sebesar Rp8,1 triliun selama Semester I/2024, naik 60,3% (yoy). Pertumbuhan ini juga mendorong outstanding kredit digital Bank Raya mencapai Rp1,5 triliun, tumbuh 81,5% (yoy).

Bank Raya mencatatkan perbaikan rasio profitabilitas dan efisiensi yang signifikan. Rasio NIM pada Kuartal II/2024 meningkat menjadi 4,31% dari sebelumnya 3,53%, sedangkan rasio Cost to Income Ratio (CIR) membaik menjadi 52,44% dari sebelumnya 82,95%. Bank Raya juga mencatat laba bersih sebesar Rp20 miliar di Kuartal II/2024, meningkat 115,9% (yoy).

Pertumbuhan laba ini menunjukkan prospek kinerja yang positif di masa depan, didukung oleh ekspansi bisnis, perbaikan kualitas aset, dan transformasi model bisnis ke arah digital. Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, menegaskan bahwa Bank Raya terus berfokus menjadi bank digital yang mampu memenuhi kebutuhan nasabah dengan produk yang lebih pendek, cepat, dan kecil. Bank Raya juga terus mengeksplorasi sektor-sektor ekonomi yang menjanjikan untuk menumbuhkan bisnis digitalnya.

Bank Raya juga menonjolkan keunggulan Online to Offline (O2O) untuk memudahkan akses nasabah melalui Community Branch yang tersebar di berbagai daerah. Salah satu pendorong pertumbuhan bisnis digital Bank Raya adalah ekspansi Pinang Dana Talangan, produk pinjaman unggulan untuk mendukung produktivitas Agen BRILink. Pada Semester I/2024, produk ini telah disalurkan sebesar Rp7,2 triliun kepada sekitar 32 ribu agen BRILink dan Agen Pegadaian, dengan outstanding mencapai Rp490 miliar, tumbuh 177,4% (yoy).

Pertumbuhan kredit diikuti oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp8,7 triliun, tumbuh 5,7% (yoy). Pertumbuhan ini ditopang oleh Giro yang meningkat 55,4% menjadi Rp772 miliar, Tabungan yang tumbuh 5,1% menjadi Rp1,5 triliun, dan Deposito yang naik 1,9% menjadi Rp6,3 triliun. Pertumbuhan dana murah juga ditunjang oleh digital saving yang tumbuh 22,3% (yoy), mendorong rasio CASA Bank Raya menjadi 26,8% dari sebelumnya 24,0% di Kuartal II/2023.

Bank Raya juga memperbaiki Rasio NPL gross menjadi 4,14% dan NPL net sebesar 1,80% di Kuartal II/2024. Dari sisi permodalan, rasio Total CAR mencapai 40,84%, yang mayoritas merupakan modal Tier 1.

Untuk memperkuat jangkauan ke komunitas, Bank Raya memperkenalkan produk dan fitur baru seperti Saku Bareng untuk memudahkan pengelolaan keuangan komunitas, Saku Bisnis untuk pelaku usaha, dan optimalisasi QRIS Bisnis. Program Cluster Unggulan juga diperkenalkan untuk memberdayakan komunitas pelaku usaha lokal.

Pencapaian-pencapaian ini semakin mengukuhkan roadmap Bank Raya dalam bertransformasi menjadi bank digital yang sehat dan tangguh, serta mempercepat langkah menuju pertumbuhan berkelanjutan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *