BOGOR – Presiden RI Prabowo Subianto akan menyambut Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (12/2/2025).
Keduanya dijadwalkan mengadakan pertemuan bilateral guna membahas kerja sama yang saling menguntungkan.
“Penyambutan upacara kenegaraan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada Presiden Erdogan akan dilakukan di Istana Kepresidenan Bogor pada hari Rabu, 12 Februari 2025,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, dalam keterangannya, Rabu (12/2/2025).
Usai prosesi penyambutan, agenda dilanjutkan dengan pertemuan bilateral yang membahas berbagai aspek kerja sama antara Indonesia dan Turkiye.
“Sebagai bagian dari rangkaian acara, kunjungan kenegaraan tersebut akan ditutup dengan jamuan santap siang kenegaraan yang digelar di halaman Istana Kepresidenan Bogor,” ujar Yusuf.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Roy Soemirat, dalam konferensi pers di Kantor Kemlu, Jakarta, Jumat (7/2/2025), mengungkapkan bahwa selain pertemuan bilateral, agenda utama kunjungan ini juga mencakup pertemuan pertama High-Level Strategic Cooperation Council (HSLC) antara kedua negara.
“Yang utamanya, selain akan ada kunjungan bilateral kenegaraan, juga akan dimanfaatkan untuk menyelenggarakan pertemuan pertama High-Level Strategic Cooperation Council antara Indonesia dan Turki, High-Level Strategic Cooperation Council, HSLC,” katanya.
HSLC merupakan forum bilateral tertinggi yang dipimpin langsung oleh kepala negara untuk membahas berbagai isu strategis yang menjadi perhatian bersama. Forum ini pertama kali dideklarasikan dalam KTT G20 di Bali pada 2022 sebagai bagian dari inisiatif memperkuat kerja sama bilateral.
“HSLC ini merupakan forum bilateral reguler tertinggi di antara kedua negara yang dipimpin langsung oleh kepala negara, sehingga semua hal-hal yang menjadi common concern dari kedua negara akan langsung di-highlight, akan langsung dibahas terhadap pertemuan High-Level tersebut,” ujar Roy.
Turkiye diketahui telah memiliki forum HSLC dengan 21 negara lainnya. Dengan Indonesia, forum ini diharapkan menjadi mekanisme efektif untuk memperdalam kerja sama di berbagai sektor, termasuk ekonomi, pertahanan, dan diplomasi.
“Kita berharap bahwa High-Level Council ini dapat memperkuat mekanisme bilateral yang ada dan dapat menjadi platform bagi interaksi reguler di antara kedua negara pada level tertinggi guna memberikan arahan lebih lanjut yang dapat dilakukan di tingkat-tingkat working level agar isu-isu yang strategis dan menjadi prioritas kedua negara dapat dibahas secara berkesinambungan dan penuh sinergi di antara kedua negara,” ujar Roy.
Saat ini, sejumlah isu strategis masih terus dibahas oleh kedua negara melalui komunikasi diplomatik maupun pertemuan tingkat pejabat senior.
“Mengenai isu-isu yang dibahas itu sendiri sampai sekarang masih dilakukan pembahasan-pembahasan awal pada tingkat-tingkat senior official ministers atau juga melalui komunikasi diplomatik di antara kedua negara, baik melalui Kedutaan Besar Turki di Indonesia ataupun melalui Kedutaan Besar Indonesia untuk Turki di Ankara,” katanya.