JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengirimkan gelombang besar bantuan darurat ke Sumatera Utara sebagai respons cepat atas banjir dan longsor yang memutus akses warga di sejumlah titik.
Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB yang dipimpin Abdul Muhari menyampaikan dalam laporan resmi di Jakarta pada Jumat (12/12/2025) bahwa total bantuan yang digerakkan mencapai 6,9 ton dan dialokasikan melalui dua jalur utama untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan pengungsi.
Abdul menjelaskan bahwa penerbangan bantuan dilakukan untuk menjangkau wilayah paling terisolasi yang tidak dapat ditembus kendaraan karena kerusakan akses dan cuaca ekstrem, sekaligus memastikan distribusi tetap berjalan stabil.
Sebanyak 1.278 kilogram bantuan logistik diterbangkan menuju Hajoran Parmonangan, Batangtoru, dan Desa Labu Tua di Tapanuli Selatan dengan memprioritaskan kebutuhan dasar warga terdampak.
Bantuan yang dikirim melalui udara berisi suplai pangan mencakup beras, minyak goreng, mie instan, serta berbagai jenis susu untuk menjaga asupan gizi masyarakat yang berada di titik pengungsian.
Sementara itu, jalur darat dimanfaatkan untuk mengangkut 5.710 kilogram logistik dalam volume besar menuju Humbang Hasundutan dan Pinangsuri menggunakan armada distribusi yang disiagakan sejak awal tanggap darurat.
Pengiriman darat membawa berbagai kebutuhan pangan seperti mie instan, biskuit, dan beras yang ditujukan untuk mencukupi kebutuhan ribuan warga yang masih bertahan di area pengungsian.
Selain kebutuhan konsumsi, armada darat turut memuat bantuan medis dan higienitas berupa obat-obatan, vitamin, masker, pembalut bayi, hingga pakaian layak pakai guna menjaga kesehatan para pengungsi selama masa penanganan.
“BNPB akan terus memperluas operasi distribusi logistik agar seluruh wilayah terdampak dapat menerima bantuan secara merata dan tepat waktu,” ungkap Abdul.
Ia menambahkan bahwa BNPB juga mengirim dukungan teknis berupa generator pembangkit listrik serta drum bahan bakar yang disalurkan untuk Kodam I Bukit Barisan guna mendukung mobilisasi dan operasi lapangan.
Sumatera Utara saat ini menjadi daerah dengan dampak bencana paling tinggi di Sumatra setelah dua pekan terakhir diterjang banjir dan longsor yang menyebabkan kerusakan luas serta mengakibatkan tingginya angka korban.
Data BNPB per Kamis (11/12/2025) mencatat 343 korban meninggal dunia, 98 orang masih hilang, dan 53.523 jiwa harus mengungsi ke lokasi-lokasi penampungan sementara yang tersebar di berbagai daerah.***