BANTEN – Warga Tangerang Selatan dihebohkan dengan lonjakan kasus campak dan rubella. Hingga akhir Oktober 2025, Dinas Kesehatan setempat mencatat 538 laporan dugaan infeksi, dengan 66 anak positif campak dan 9 lainnya terdiagnosis rubella, menandakan penyebaran penyakit menular ini kian mengkhawatirkan di berbagai kecamatan.
Kepala Dinkes Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar, mengungkapkan temuan ini dalam pernyataan resminya pada Selasa (4/11/2025). “Sebagian besar kasus ditemukan pada anak usia satu hingga empat tahun yang belum melakukan imunisasi lengkap,” ujar Allin.
Distribusi Kasus dan Faktor Risiko
Mayoritas penderita berusia balita, yang rentan karena tingkat vaksinasi belum merata di wilayah tersebut. Campak, atau morbili, dikenal sebagai penyakit yang sangat menular melalui udara, terutama di komunitas dengan cakupan imunisasi rendah. Gejala awal yang sering muncul meliputi demam tinggi lebih dari tiga hari, disertai batuk, pilek, mata merah, serta ruam kemerahan yang dimulai dari belakang telinga dan menyebar ke seluruh tubuh.
Data Dinkes menunjukkan peningkatan signifikan kasus suspek sepanjang Oktober, menandakan perlunya intervensi cepat untuk mencegah ledakan epidemi. Rubella, meski lebih ringan, juga berisiko bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan cacat bawaan pada janin.
Langkah Pencegahan dan Respons Pemerintah Daerah
Dinkes Tangsel telah menggelar serangkaian upaya preventif :
- Sosialisasi masif kepada masyarakat dan tenaga kesehatan.
- Peningkatan program vaksinasi dasar.
- Penguatan sistem pengawasan dan pelacakan kontak di lapangan.
Allin menekankan pentingnya kewaspadaan tanpa kepanikan. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetapi tetap waspada dan segera melengkapi imunisasi anak-anaknya,” kata dia. Selain itu, fasilitas kesehatan dan rumah sakit di Tangsel telah disiapkan sepenuhnya untuk merawat pasien sesuai protokol Kementerian Kesehatan.
Masyarakat diharapkan proaktif melaporkan dugaan kasus di sekitar lingkungan. “Segera melaporkan apabila menemukan kasus serupa campak di lingkungan sekitar agar bisa dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut, membawa anak ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala campak,” ucap dia.
Pentingnya Imunisasi Rutin untuk Cegah Campak dan Rubella
Imunisasi tetap menjadi senjata utama melawan campak dan rubella. Vaksin MR (measles-rubella) diberikan secara gratis melalui program nasional, dengan jadwal utama pada usia 9 bulan dan 18 bulan. Orang tua disarankan segera membawa anak ke puskesmas atau posyandu terdekat untuk memastikan jadwal vaksinasi terpenuhi.
Kondisi ini juga menjadi pengingat global akan ancaman penyakit yang bisa dicegah.
Di Eropa, misalnya, kasus campak melonjak hampir 45 kali lipat baru-baru ini akibat penurunan vaksinasi pasca-pandemi.
Di Tangsel, kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat menjadi kunci untuk menekan angka infeksi.




