JAKARTA – Kabar duka yang mengguncang datang dari dunia sepak bola. Diogo Jota, bintang Liverpool dan Timnas Portugal, tewas dalam kecelakaan mobil maut di Spanyol pada usia 28 tahun, bersama sang adik, André Silva.
Kematian tragis ini membuat bintan Portugal, Cristiano Ronaldo dan komunitas sepak bola dunia larut dalam kesedihan mendalam.
Tragedi itu terjadi pada dini hari di dekat Zamora, wilayah barat laut Spanyol.
Mobil Lamborghini yang ditumpangi Jota dan André diduga kehilangan kendali, keluar jalur, lalu terbakar hebat.
Petugas pemadam kebakaran sempat berjibaku memadamkan api yang menjalar ke area vegetasi sekitar, namun kedua korban sudah tidak dapat diselamatkan.
Penyebab pasti masih diselidiki, namun dugaan awal menyebut ban pecah sebagai salah satu pemicu. Belum diketahui siapa yang mengemudi kendaraan tersebut.
Cristiano Ronaldo, yang baru saja membela Portugal bersama Jota di pertandingan internasional, menjadi sosok pertama yang menyampaikan kesedihan secara terbuka.
Ungkapan emosional Ronaldo mencerminkan kehilangan besar tidak hanya bagi dirinya, tapi juga bagi seluruh bangsa.
“Tidak masuk akal. Baru saja kita bersama di tim nasional, baru saja kamu menikah.”
“Kepada keluargamu, istrimu, dan anak-anakmu, saya menyampaikan belasungkawa dan mendoakan mereka mendapat kekuatan sebesar-besarnya.”
“Saya tahu kamu akan selalu bersama mereka. Beristirahatlah dengan damai, Diogo dan André. Kami semua akan sangat merindukan kalian,” unggah Cristiano Ronaldo di akun Instagramnya, Kamis (3/7/2025)
Pernikahan Baru, Kehilangan yang Tak Terduga
Kabar kematian Jota menjadi lebih menyayat hati karena terjadi hanya beberapa pekan setelah ia resmi menikahi kekasih lamanya, Rute Cardoso.
Pasangan ini telah dikaruniai tiga anak, termasuk bayi yang baru lahir tahun ini.
Dalam unggahan terakhir di media sosial, Jota menuliskan kalimat menyentuh: “Ya untuk selamanya.” Kini, kalimat itu menjadi kenangan terakhir dari hidup yang terputus di tengah jalan.

Klub dan Dunia Sepak Bola Berduka Bersama
Liverpool FC menyatakan duka mendalam atas meninggalnya Diogo Jota.
“Liverpool Football Club sangat terpukul atas kepergian tragis Diogo Jota,” tulis pernyataan resmi klub. “Kami meminta semua pihak menghormati privasi keluarga, rekan setim, dan staf yang berduka mendalam.”
Duka juga datang dari berbagai institusi dan tokoh penting sepak bola:
Perdana Menteri Portugal, Luís Montenegro menyebut peristiwa ini sebagai hari kelam bagi olahraga nasional.
Federasi Sepak Bola Portugal menegaskan bahwa Jota bukan sekadar pemain hebat, tapi juga manusia luar biasa yang dihormati semua kalangan.
Premier League dan UEFA mengungkapkan belasungkawa yang dalam, menyebut Jota sebagai “juara sejati yang akan selalu dikenang.”
Dari Porto hingga Premier League: Jejak Emas Jota
Jota memulai karier profesionalnya bersama FC Porto dan mencuri perhatian dunia setelah bergabung dengan Wolverhampton Wanderers.
Namanya semakin bersinar saat berseragam Liverpool sejak 2020.
Di bawah asuhan Jürgen Klopp, ia menjadi bagian penting dari lini serang yang memenangkan Premier League, FA Cup, dan Piala Liga.
Di level internasional, ia turut membantu Portugal memenangkan UEFA Nations League.
André Silva, adiknya, juga berkarier di dunia sepak bola dan bermain di klub Penafiel.
Keduanya dibesarkan dalam kultur sepak bola yang kental dan sama-sama mempersembahkan hidupnya untuk olahraga ini.
Ucapan Duka Mengalir Deras
Rekan setim dan sesama atlet turut menyampaikan bela sungkawa:
Jamie Carragher: “Berita yang mengguncangkan tentang Diogo Jota & saudaranya André…”
Rúben Neves: “Aku tidak akan pernah melupakanmu.”
Stefan Bajcetic: “Kamu akan selalu dikenang, temanku.”
FC Porto juga menyatakan duka atas kepergian dua mantan pemain muda mereka.
Sosok Keluarga dan Pemimpin di Lapangan
Lebih dari sekadar penyerang andal, Jota dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan penuh dedikasi, baik untuk tim maupun keluarganya.
Ia adalah suami, ayah, saudara, dan sahabat. Kepergiannya meninggalkan lubang besar di hati mereka yang mengenalnya.
Kematian tragis Diogo Jota dan André Silva bukan hanya kehilangan bagi sepak bola Portugal, tetapi juga kehilangan dunia atas dua manusia yang menjalani hidupnya dengan integritas dan semangat luar biasa.***





