JAKARTA – Pertemuan antara Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar(Cak Imin) dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, di kediaman Cak Imin di Jalan Widia Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, telah menimbulkan berbagai respon. Wasekjen PKB, Syaiful Huda, membocorkan beberapa rincian terkait pertemuan tersebut pada Jumat (28/7/2023).
Menurut Syaiful Huda, saat ini PKB masih memprioritaskan Gerindra untuk berkoalisi dalam pemilu 2024. “Di internal partai, pandangan mengenai hal ini masih relatif. Ada anggota yang ingin segera mendeklarasikan koalisi, sementara ada yang ingin melihat perkembangan poros lain terlebih dahulu, termasuk calon presiden dan calon wakil presidennya. Dalam situasi seperti ini, sebagian anggota masih menganggap koalisi dengan Gerindra sebagai prioritas karena kedua partai saling membutuhkan,” jelasnya.
Huda juga menjelaskan alasan di balik urgensi PKB dan Gerindra untuk berkoalisi. Menurutnya, ada dua alasan yang mendasari keputusan ini.
“Pertama, baik PKB maupun Gerindra belum memenuhi 20% Ambang Batas Presiden (Presidential Threshold),” ungkapnya.
“Kedua, secara politis, Pak Prabowo mengalami dua kekalahan dalam Pilpres karena kurangnya dukungan elektoral yang kuat di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Namun, dengan koalisi bersama Gus Imin dan PKB, potensi untuk meraih kemenangan di wilayah tersebut sangat tinggi,” tambahnya.
Huda juga menyebut bahwa Prabowo sendiri telah menyatakan bahwa keputusan mengenai calon wakil presiden untuk koalisi Gerindra dan PKB adalah hak Gus Imin.
“Prabowo telah menyatakan secara terbuka di berbagai kesempatan bahwa hak untuk menentukan calon wakil presiden adalah milik Gus Imin. Ia juga pernah menyatakan bahwa dia kalah dalam dua putaran Pilpres karena belum pernah berkoalisi dengan PKB atau menjadi bagian dari koalisi bersama Gus Imin. Oleh karena itu, PKB yakin bahwa Prabowo akan memenuhi janjinya kepada Gus Imin dan PKB,” jelas Huda.
Dengan dasar itulah, Huda menegaskan bahwa PKB merasa nyaman dengan situasi saat ini. Meskipun ada tekanan dari anggota internal PKB untuk segera mengambil keputusan, komunikasi antara PKB dan Gerindra terus berlangsung.
“Pertemuan dengan Gerindra masih membuat kita merasa nyaman. Kami terus berkomunikasi, hanya saja akhir-akhir ini kami perlu menyamakan frekuensi karena ada tekanan dari anggota partai yang mendesak untuk segera mendapatkan kejelasan dari Prabowo dan Gerindra,” tutup Huda.