GAZA, PALESTINA – Dua tentara Israel dilaporkan tewas akibat keambrukan crane yang disebabkan oleh serangan angin kencang di Jalur Gaza. Insiden tersebut juga mengakibatkan delapan tentara lainnya terluka, dengan satu di antaranya dalam kondisi luka berat.
Militer Israel (IDF) mengonfirmasi kejadian ini pada Kamis (6/2), sebagaimana dilaporkan oleh Anadolu pada Jumat (7/2).
Menurut IDF, peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis dini hari di zona penyangga yang baru dibangun Israel di wilayah Jalur Gaza. Tiba-tiba angin kencang menyebabkan crane yang sedang beroperasi ambruk, menimpa para tentara dari Brigade 828.
Zona penyangga tersebut dibangun oleh tentara Israel sepanjang wilayah timur Gaza yang berbatasan dengan Israel, sebagai bagian dari operasi militer yang sedang berlangsung.
IDF juga menginformasikan bahwa salah satu tentara yang terluka berada dalam kondisi serius, sementara tujuh lainnya mengalami luka ringan hingga sedang. The Jerusalem Post melaporkan, tentara yang tewas adalah Serma Nadav Cohen (21 tahun) dan Sersan Narchman Refael Ben Ami (20 tahun).
Dengan tewasnya kedua tentara ini, jumlah tentara Israel yang tewas sejak dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober 2023 tercatat mencapai 844 orang. Dari jumlah tersebut, 405 orang di antaranya meninggal selama operasi darat yang dimulai pada 27 Oktober 2023.
Sementara itu, angin kencang yang melanda Gaza dalam beberapa hari terakhir juga menghancurkan puluhan tenda sederhana yang digunakan oleh warga sipil yang mengungsi akibat perang. Pada 19 Januari 2025, gencatan senjata mulai berlaku di Gaza, menghentikan genosida Israel yang telah mengakibatkan lebih dari 47.500 orang tewas.