JAKARTA – Gencarnya arus informasi dan derasnya gelombang digitalisasi, menjadi momok bagi banyak perusahaan dalam menjaga agar tidak terjadi kebocoran dokumen penting. Tak jarang, dokumen penting yang baru dikirim pagi hari, siangnya sudah beredar di ruang publik tanpa izin. Informasi rahasia yang semestinya hanya diketahui segelintir orang, menguap bebas ke tangan yang tak semestinya.
Namun di tengah keresahan itu, PT Rekayasa Industri (Rekind) tampil membawa jawaban. Melalui E-Docs (Electronic Document Control System), perusahaan EPC Industrial Process Merah Putih ini menghadirkan sistem proteksi dokumen yang tak sekadar aman, tetapi juga cerdas, cepat, dan efisien. Dengan E-Docs, setiap berkas yang dikirim tidak bisa diretas, disadap, atau diteruskan sembarangan. Workflow yang ada di sistem E-Docs memastikan bahwa dokumen hanya akan tiba di tangan orang yang benar-benar dituju, ibarat surat rahasia yang dikawal langsung oleh benteng digital tak tertembus apapun.
Bagi Rekind, E-Docs bukan sekadar aplikasi, melainkan cerminan dari semangat inovasi dan kebanggaan nasional yang dibangun sejak 2010. Sistem ini lahir dari pengetahuan dan pengalaman panjang Rekind dalam menangani proyek-proyek berskala besar—mulai dari Proyek Strategis Nasional Jambaran Tiung Biru (JTB) hingga Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Setiap fitur di dalamnya dibangun dari kebutuhan nyata internal di lapangan, sehingga menjawab langsung tantangan yang dihadapi para profesional proyek di era digital saat ini.
“Kemampuan Rekind menghadirkan E-Docs menjadi perhatian banyak pihak, terutama karena perannya dalam menjaga keamanan dan kerahasiaan dokumen penting khususnya di proyek-proyek EPC,” ujar Erwin Fahmi, Direktur Operasi PT Rekayasa Engineering, anak perusahaan Rekind. Dia menyampaikan hal tersebut dalam Project Infrastructure Cybersecurity Forum 2025, yang digelar awal Oktober oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan dihadiri oleh Direktur Proyek Infrastruktur KPI Kadek Ambara Jaya. Dalam forum itu, Erwin berdampingan dengan para narasumber dari Fluor Daniels, Google Indonesia, dan Telkomsel, membahas masa depan keamanan data industri.
E-Docs menghadirkan keunggulan ganda: efisiensi dan keamanan. Pemilik proyek (owner) tak perlu menyiapkan anggaran tambahan untuk perlindungan dokumen proyek, karena sistem ini sudah otomatis terintegrasi dalam seluruh proses pekerjaan yang dilakukan Rekind. Proses review hingga approval desain proyek dapat dilakukan dengan cepat dan transparan, baik oleh tim internal maupun klien. Kesalahan dapat ditekan, dan kerugian akibat miskomunikasi bisa diminimalisir hingga titik nol.
Lebih dari itu, E-Docs membuka ruang kolaborasi yang aman. Stakeholder eksternal—seperti vendor, fabricator, dan klien—dapat mengakses dokumen dengan hak akses yang terkontrol. Setiap data dilindungi enkripsi berlapis, memastikan hanya pihak berwenang yang dapat melihatnya. Proses review desain proyek pun menjadi lebih sederhana tanpa mengurangi akurasi teknis atau kekuatan struktur. Hasilnya, lagi-lagi biaya pelaksanaan bisa ditekan, waktu konstruksi dipercepat, dan desain proyek dapat dipastikan sesuai regulasi sebelum pekerjaan dimulai.
“Melalui E-Docs, kami dapat mengendalikan kolaborasi internal dan eksternal secara efisien. Semua terekam, semua terlindungi,” sergah Corporate Secretary Rekind Budi Adi Nugroho di tempat terpisah.
Sebelum E-Docs hadir, proses manual menjadi beban yang tak ringan. Dokumen kertas rawan hilang, memerlukan biaya kurir besar, waktu panjang, dan risiko miskomunikasi yang berujung pada kesalahan fatal. “ Bagi kami, E-Docs jadi simbol perubahan, dari tumpukan kertas menuju efisiensi digital, dari risiko kebocoran menuju kendali penuh atas keamanan informasi,” tambah Budi Adi Nugroho.





