TEL AVIV – Seorang mantan jenderal tinggi Israel secara terbuka memohon kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu guna mengakhiri perang di Jalur Gaza.
Dalam opini yang diterbitkan oleh harian Haaretz, Mayor Jenderal (Purn.) Yitzhak Brik menyampaikan kekhawatiran serius atas arah perang yang terus berlangsung, serta potensi kehancuran internal dan isolasi global bagi Israel.
“Untuk saat ini, yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa agar Donald Trump sadar dan menyadari bahwa ia perlu memaksa Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri perang, membebaskan para sandera, membangun kembali negara, dan menyelamatkannya dari kehancuran,” tulis Brik, dilansir dari Anadolu.
Pasukan Darat Israel Dinilai Kelelahan
Brik menegaskan bahwa gagasan untuk mempertahankan kekuasaan militer permanen di Gaza tidak realistis. Ia menggambarkan pasukan darat Israel sebagai kelelahan dan terbatas jumlahnya, bahkan di wilayah-wilayah yang berhasil dimasuki seperti Beit Hanoun, pasukan hanya menguasai sebagian kecil area.
“Pasukan darat kita sangat kecil dan kelelahan… mereka hanya bertahan di beberapa titik,” kata Brik, seraya menilai bahwa pendudukan jangka panjang akan memperparah tekanan internasional terhadap Israel.
Ia juga memperingatkan bahwa pencaplokan wilayah Gaza dapat memicu boikot ekonomi dan diplomatik global, serta mengubah Israel menjadi negara yang makin terisolasi.
“Ini bunuh diri politik. Hampir seluruh dunia menentang kita,” tegasnya, menyusul semakin banyaknya negara yang mendukung pengakuan atas kemerdekaan Palestina.
Kritik Pedas terhadap Pemerintahan Netanyahu
Brik tak menahan kritiknya terhadap pemerintahan Netanyahu, yang ia sebut dipimpin oleh “kelompok kecil, ekstremis, dan mesianis.” Ia mengatakan pemerintahan saat ini akan dikenang dengan “aib abadi” dalam sejarah Israel.
“Israel kini adalah negara paria dan penderita kusta,” tulisnya.
Perang dan Kecaman Internasional
Sejak dimulainya serangan Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023, hampir 61.000 warga Palestina dilaporkan tewas, separuhnya merupakan perempuan dan anak-anak. Kampanye militer ini juga menghancurkan infrastruktur Gaza dan mendorong wilayah tersebut ke ambang kelaparan.
Tindakan Israel menuai kecaman luas dari komunitas internasional. Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang diajukan atas tindakannya di Jalur Gaza.




