India – Setelah masa pandemi COVID-19, muncul ancaman baru dalam bentuk Virus Nipah yang saat ini telah mengejutkan wilayah Kerala, India Selatan, dengan laporan dua kematian akibat virus mematikan ini.
Pada tahun 2018, Kerala pernah dilanda wabah Virus Nipah yang memakan korban sebanyak 17 orang. Lalu, pada tahun 2021, wabah tersebut kembali terjadi, dengan seorang anak berusia 12 tahun menjadi salah satu korban.
Namun, apa sebenarnya Virus Nipah ini? Dan bagaimana gejala serta langkah-langkah pencegahannya?Berikut fakta tentang Virus Nipah yang diambil dari berbagai sumber.
Virus Nipah Berasal dari Kelelawar Buah
Virus Nipah adalah jenis virus zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia, dan bahkan dapat menyebar dari manusia ke manusia.
Penularan Virus Nipah dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti air liur, darah, dan urine. Selain itu, beberapa penelitian juga mengindikasikan bahwa seseorang bisa terinfeksi virus ini melalui konsumsi daging hewan yang terinfeksi Virus Nipah, terutama jika daging tersebut dimasak kurang matang.
Virus Nipah pertama kali diidentifikasi di Malaysia dan Singapura pada tahun 1998, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa bukti kuat menunjukkan bahwa infeksi virus ini disebabkan oleh kelelawar.
Gejala yang muncul pada seseorang yang terinfeksi Virus Nipah sangat bervariasi, termasuk demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, nyeri tenggorokan, rasa kantuk yang berlebihan, penurunan kesadaran, gangguan pernapasan, hingga kejang-kejang.
Sampai saat ini, belum ada vaksin khusus untuk mencegah Virus Nipah. Namun, terdapat langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terinfeksi virus ini, seperti mengenakan pakaian pelindung dan sarung tangan saat menangani hewan yang sakit atau saat melakukan penyembelihan.
Karena sumber virus ini berasal dari hewan terinfeksi, terutama kelelawar buah, sangat penting untuk selalu mencuci buah-buahan yang akan dikonsumsi dengan baik guna menghindari risiko kontaminasi Virus Nipah. Jangan pernah mengonsumsi buah yang telah terkena gigitan kelelawar, dan segera buang buah tersebut agar tidak ada risiko terinfeksi.
Selain itu, jika berada di wilayah yang terjangkit Virus Nipah, hindarilah kontak fisik dengan individu yang terinfeksi virus ini untuk mencegah penularan lebih lanjut.