JAKARTA – Kesepakatan spektakuler yang mengguncang industri hiburan, di mana Netflix sepakat membeli Warner Bros. Discovery (WBD) senilai $83 miliar, kini menghadapi tantangan besar. Pejabat senior Gedung Putih era Donald Trump menyebut mereka memiliki “keraguan yang kuat” terhadap transaksi ini, sementara Trump sendiri belum memberikan komentar publik.
Menurut CNBC, kekhawatiran soal dominasi pasar Netflix setelah mengakuisisi HBO Max dan studio Warner Bros. telah sampai ke meja Oval Office. Legislator dari kedua partai juga ikut menyoroti potensi pelanggaran antimonopoli.
Trump & Aliansi Ellison Bisa Jadi Faktor Penentu
Trump dikenal dekat dengan keluarga miliarder Ellison. Larry Ellison, pendiri Oracle, dan putranya David Ellison, bos Skydance Media, adalah pendukung setia Trump. David Ellison sempat menawar seluruh WBD, tapi kalah dari Netflix.
“Larry Ellison hebat, dan putranya David hebat. Mereka teman-teman saya. Mereka pendukung besar saya,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One Oktober lalu, dilansir dari Veriety, Sabtu (6/12/2025).
Di sisi lain, Paramount Skydance menekankan bahwa akuisisi ini kemungkinan besar bakal terhambat regulator. Wall Street Journal melaporkan pengacara Paramount menyatakan transaksi Netflix–WBD “tidak akan pernah terwujud”.
Netflix Optimistis Meski Siap Bayar “Denda” Fantastis
Co-CEO Netflix, Ted Sarandos, tetap yakin dalam panggilan analis Jumat:
“Kami bisa dibilang sangat yakin dengan proses regulasinya. Kesepakatan ini pro-konsumen, pro-inovasi, pro-pekerja, pro-kreator, dan pro-pertumbuhan,” ujarnya.
Netflix bahkan menyiapkan biaya pembatalan sebesar $5,8 miliar (sekitar Rp93 triliun) jika kesepakatan gagal karena regulasi. CEO WBD, David Zaslav, juga menilai kekhawatiran soal tumpang tindih bisnis tidak beralasan:
“Sangat sedikit tumpang tindih, karena kami adalah pembuat dan produser konten kreatif terbesar di dunia, sementara Netflix memiliki platform dan teknologi terbesar serta teknologi terbaik di dunia.”
Penolakan dari Politisi, Serikat Pekerja, dan Pemilik Bioskop
Senator Elizabeth Warren menyebut kesepakatan ini “mimpi buruk anti-monopoli”, sementara Darrell Issa memperingatkan dominasi Netflix dengan 300 juta pelanggan global. Writers Guild of America dan asosiasi pemilik bioskop Cinema United menolak, khawatir pekerjaan terancam dan periode penayangan film Warner Bros di bioskop bakal dipangkas.
Nasib Kesepakatan Masih Bergantung Trump
Analis Robert Fishman (MoffettNathanson) menilai persetujuan regulator bergantung pada kemampuan Netflix menunjukkan bahwa pasar yang relevan mencakup seluruh hiburan digital, termasuk YouTube, TikTok, dan media sosial. Saat ini, pangsa Netflix hanya 8% dari total waktu tonton TV di AS (Oktober 2025), sementara YouTube 12,9%. Gabungan Netflix-HBO Max baru mencapai 9,3%.
Namun, dengan Trump kembali berkuasa pada Januari 2026, pertanyaan kunci tetap:
Akankah Trump mengizinkan Netflix menelan Warner Bros dan HBO Max?
Proses regulasi diperkirakan berlangsung 12–18 bulan, dan hasilnya berpotensi mengubah wajah industri hiburan global selamanya.