JAKARTA – Lembaga tsunami global, Pacific Tsunami Warning Center melaporkan pada 08 Februari 2025,sekitar pukul 07.23 waktu setempat atau sekitar pukul 18.23 WIB, wilayah Laut Karibia diguncang gempa dahsyat berkekuatan 8,0 magnitudo yang memicu perhatian luas.
Gempa dahsyat ini terjadi pada kedalaman 21 mil dan memiliki potensi untuk memicu tsunami yang berbahaya, tidak hanya untuk wilayah sekitar, tetapi juga untuk pesisir Amerika Serikat, negara-negara di Teluk Meksiko, serta Kanada Timur.
Dalam peringatan yang dikeluarkan oleh Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS, pihak berwenang menekankan bahwa gempa semacam ini berpotensi menghasilkan tsunami yang dapat merusak pantai-pantai di luar wilayah sumber gempa.
Pusat Peringatan Tsunami AS tengah melakukan analisis lebih lanjut untuk mengukur dampak gempa dan untuk memberi tahu masyarakat mengenai tingkat bahaya yang bisa terjadi.
Peringatan Tsunami
Meskipun tsunami besar belum terjadi, analisis lebih lanjut sedang dilakukan untuk menentukan apakah akan ada dampak tsunami serius di wilayah pesisir.
Pesan peringatan awal dari Pusat Peringatan Tsunami Pasifik sempat menyebutkan kemungkinan gelombang setinggi hampir 10 kaki (sekitar tiga meter) yang bisa menghantam pesisir Kuba, serta gelombang yang lebih kecil hingga tiga kaki di Honduras dan Kepulauan Cayman.
Namun, sekitar tiga jam setelah kejadian, peringatan tersebut diperbarui, menyebutkan bahwa ancaman tsunami yang lebih besar telah berlalu, meskipun ada kemungkinan terjadinya fluktuasi permukaan laut kecil.
Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS, melalui situs tsunami.gov, terus memantau perkembangan situasi ini.
Peringatan yang diperbarui akan diberikan setiap jam untuk memastikan masyarakat tetap mendapatkan informasi terkini. Hal ini mengingatkan kita pada pentingnya sistem pemantauan dan peringatan dini yang dapat menyelamatkan nyawa.
Meskipun peringatan tsunami awalnya melibatkan lebih dari selusin negara, situasi saat ini lebih terkendali.
Pihak berwenang di wilayah pesisir diminta untuk tetap memantau informasi terbaru dan mengikuti instruksi dari otoritas setempat, terutama untuk mereka yang berada di area rawan tsunami.
Kejadian gempa bumi dan potensi tsunami ini menyoroti betapa pentingnya kewaspadaan terhadap fenomena alam yang bisa berkembang sangat cepat.
Dengan kedalaman gempa yang relatif dangkal dan lokasinya yang berada di dasar laut, masyarakat pesisir Karibia, serta negara-negara terkait, harus tetap mengikuti pembaruan dari pusat peringatan untuk mencegah kerugian yang lebih besar.
Dalam keadaan seperti ini, kemampuan untuk merespons dengan cepat dan mengedukasi publik tentang tanda-tanda peringatan adalah kunci untuk mitigasi bencana.***