Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang wilayah Tarakan, Kalimantan Utara, pada Rabu (5/11) pukul 17.37 WIB. Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episentrum gempa berada di laut pada koordinat 3,33 Lintang Utara dan 117,82 Bujur Timur, sekitar 24 kilometer tenggara Kota Tarakan, dengan kedalaman 10 kilometer. BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Guncangan dirasakan cukup kuat selama sekitar lima detik, terutama di Kecamatan Tarakan Barat, Kelurahan Karang Rejo, dan Kelurahan Mamburungan. Getaran membuat masyarakat panik, terutama mereka yang berada di pusat perbelanjaan, sehingga banyak yang berhamburan keluar gedung untuk menyelamatkan diri.
Gempa sempat menimbulkan kepanikan di RSUD dr Jusuf SK. Guncangan yang terjadi sekitar pukul 18.37 Wita itu membuat pasien dan pengunjung rumah sakit berhamburan keluar gedung untuk menyelamatkan diri.
Sesaat setelah gempa, tampak sejumlah pasien duduk lemas di kursi roda di area luar rumah sakit. Beberapa di antaranya masih terpasang infus di lengan, sementara pasien lain yang dalam kondisi lemah dibawa keluar menggunakan ranjang lengkap dengan tabung oksigen dan alat bantu pernapasan.
Evakuasi dilakukan secara bertahap. Pasien yang masih mampu berjalan diminta terlebih dahulu kembali ke ruang perawatan, disusul pengguna kursi roda, dan terakhir pasien yang dibawa dengan ranjang. Setelah situasi dinilai kondusif, petugas keamanan membantu mengarahkan para pasien untuk kembali masuk ke gedung.
Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD Kota Tarakan segera melakukan monitoring pascagempa dan berkoordinasi dengan BMKG setempat, BPBD Provinsi Kalimantan Utara, serta berbagai instansi terkait untuk mempercepat proses pendataan dan penilaian kerusakan.





