PAPUA BARAT DAYA – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Pantai Utara Sorong, Papua Barat Daya, pada Sabtu (26/7/2025) pukul 12.31.47 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa ini tidak berpotensi memicu tsunami, namun masyarakat diminta tetap waspada terhadap gempa susulan.
Berdasarkan analisis BMKG, gempa ini memiliki magnitudo terkini M5,8 dengan episenter terletak di laut, sekitar 64 km timur laut Kota Sorong, pada koordinat 0,39° LS dan 131,60° BT. Gempa terjadi pada kedalaman 14 km, menjadikannya gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas Sesar Sorong.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Sorong.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser sinistral (left-lateral strike-slip fault),” ujar Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan resminya.
Guncangan gempa terasa kuat di beberapa wilayah, dengan intensitas III–IV MMI di Kota Sorong dan Kabupaten Sorong, III MMI di Raja Ampat, serta II MMI di Ransiki.
Hingga pukul 12.50 WIB, BMKG mencatat dua gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil. Meski demikian, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan atau korban akibat gempa ini.
Daryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Hindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, atau tidak mengalami kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” tambahnya.
BMKG terus memantau aktivitas seismik di wilayah tersebut dan mengimbau warga untuk memperbarui informasi melalui sumber resmi.
Gempa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan masyarakat di daerah rawan gempa seperti Papua Barat Daya.