Gunung Ibu di pulau Halmahera, Maluku Utara, meletus kembali pada Senin (13/5/2024) pukul 09.15 pagi waktu setempat, memuntahkan kolom abu setebal beberapa kilometer ke langit.
Aktivitas Gunung Ibu yang semakin meningkat telah mendorong PVMBG Kementerian ESDM untuk meningkatkan statusnya menjadi Level 3 atau Siaga sejak Rabu (08/05/2024) pukul 10.00 WITA.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengungkapkan bahwa erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, berpotensi membahayakan penerbangan di wilayah tersebut.
Ketua Tim Pengamatan Gunung Api dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Heruningtyas, menjelaskan bahwa telah dikeluarkan Volcano Observation Notice for Aviation (VONA) dengan kode Merah, yang menandakan tingkat bahaya yang sangat tinggi bagi penerbangan di sekitar Gunung Ibu.
Heruningtyas menyebutkan bahwa kolom erupsi Gunung Ibu telah mencapai ketinggian lebih dari 6.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
“Penerbitan VONA Red menandakan ketinggian kolom erupsi lebih dari 6.000 mdpl. Itu adalah tinggi asap yang dipadukan dengan ketinggian gunung. Warna merah adalah peringatan tertinggi dalam VONA, menandakan bahaya besar bagi penerbangan. Gunung Ibu telah mencapai peringkat merah,” jelasnya kepada CNBC Indonesia pada Senin (13/05/2024).
Dia menambahkan bahwa pihaknya terus memantau sebaran abu vulkanik dari Gunung Ibu dan berkoordinasi dengan maskapai penerbangan mengenai arah dan kecepatan angin yang memengaruhi sebaran abu.
Heruningtyas juga menyinggung kemungkinan penutupan Bandara Sultan Babullah di Ternate Utara jika arah angin membawa abu vulkanik ke wilayah tersebut.
“Ini bisa mengakibatkan penutupan bandara, terutama jika arah angin membawa abu vulkanik ke arah Bandara Sultan Babullah di Ternate. Kita perlu memantau arah dan kecepatan angin dengan cermat,” tambahnya.