JATIM – Gunung Semeru telah mengalami lima kali erupsi sejak dini hari hingga pagi ini, Sabtu, 14 Desember 2024. Secara administratif, gunung yang terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur ini masih berada dalam status waspada atau level II.
Menurut laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Semeru tercatat terjadi pada pukul 02.39 WIB, 03.27 WIB, 03.54 WIB, 04.44 WIB, dan 06.48 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ghufron Alwi mengungkapkan bahwa erupsi signifikan pagi ini terjadi pada pukul 04.44 WIB, dengan tinggi kolom abu yang teramati sekitar 900 meter di atas puncak (sekitar 4176 meter di atas permukaan laut).
“Erupsi terjadi pada Sabtu, 14 Desember 2024, pukul 04:44 WIB, dengan kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu dan memiliki ketebalan yang signifikan, mengarah ke tenggara dan selatan. Erupsi ini terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 113 detik,” jelas Ghufron dalam keterangannya.
Ghufron juga mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di sektor tenggara, khususnya di sepanjang aliran Besuk Kobokan, dalam jarak 8 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar area tersebut, masyarakat juga diminta untuk tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepian sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berisiko terpapar awan panas atau aliran lahar yang bisa menjangkau hingga 13 km dari puncak.
“Harap tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru, mengingat risiko lontaran batu panas (pijar),” tambahnya.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, serta lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta lahar yang dapat terjadi pada anak-anak sungai Besuk Kobokan.