JAKARTA – Dalam peringatan Hari Santri Nasional 1447 Hijriah, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyerukan para santri untuk menjadi pelopor kemajuan dunia tanpa melupakan akar keislaman dan keindonesiaan.
Peringatan ini mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, yang mencerminkan visi besar santri dalam kontribusi global.
“Saya percaya santri hari ini bukan hanya penjaga moral bangsa, tetapi juga pelopor kemajuan yang menguasai ilmu agama dan ilmu dunia yang berakhlak dan berdaya saing,” kata Prabowo dalam pidatonya, menegaskan peran strategis santri dalam era modern.
Prabowo juga mengenang Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang digelorakan KH Hasyim Asy’ari sebagai momen bersejarah perjuangan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Kita tidak boleh lupa resolusi jihad 22 Oktober 1945 yang digelorakan K.H. Hasyim Asy’ari adalah tonggak penting dalam sejarah bangsa,” ujarnya.
Untuk mendukung peran pesantren, Prabowo mengumumkan restunya terhadap pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren.
“Ini menunjukkan prioritas strategis pemerintah untuk semakin memperhatikan, melindungi, memperkuat, dan meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren,” tegasnya.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, menyambut baik seruan Presiden.
“Santri harus siap menghadapi tantangan global dengan ilmu dan akhlak mulia. Ini adalah amanah sejarah,” katanya.
Peringatan Hari Santri Nasional ini menjadi pengingat bahwa santri memiliki tanggung jawab besar untuk mengawal kemerdekaan menuju peradaban dunia yang berkeadilan, sebagaimana ditekankan Prabowo.




