JAKARTA – Eberechi Eze menjadi bintang utama dalam kemenangan 4-1 Arsenal atas Tottenham Hotspur pada Derby London Utara, Minggu malam (23/11/2025), setelah mencetak tiga gol gemilang yang sekaligus membawa The Gunners unggul enam poin di puncak klasemen Liga Premier.
Laga berjalan ketat selama 36 menit pertama, ketika Tottenham memilih bermain rapat dan bertahan sehingga membuat Arsenal kesulitan membongkar pertahanan mereka. Namun kebuntuan akhirnya pecah ketika Leandro Trossard mencetak gol dari jarak dekat, sebelum Eze—yang direkrut Arsenal setelah perebutan panas dengan Tottenham pada bursa transfer musim panas—menggandakan keunggulan di menit ke-41.
Babak kedua dimulai dengan cara yang ideal bagi tuan rumah. Hanya beberapa detik setelah kickoff, Eze kembali menemukan ruang di tepi kotak penalti dan melepaskan penyelesaian klinis yang membuat Arsenal menjauh. Tottenham baru benar-benar mengancam pada menit ke-55 ketika Richarlison mencetak gol spektakuler dari dekat lingkaran tengah, melewati David Raya yang berdiri terlalu maju.
Namun Eze memastikan kemenangan Arsenal lewat gol ketiganya pada menit ke-76, menggenapi hat-trick perdananya di derby, sekaligus mempertegas dominasi tim Mikel Arteta. Dengan hasil ini, Arsenal yang belum terkalahkan dalam sembilan laga liga kini mengemas 29 poin dari 12 pertandingan. Chelsea menyusul di posisi kedua dengan 23 poin, sementara kekalahan tandang pertama Tottenham musim ini membuat mereka turun ke peringkat kesembilan dengan 18 poin.
Eberechi Eze hampir Menjadi Tim Hotspur
Tottenham sebelumnya hampir merekrut Eze dari Crystal Palace pada Agustus lalu, sebelum Arsenal bergerak cepat tanpa sepengetahuan mereka. Derby ini pun menjadi panggung bagi pemain internasional Inggris tersebut untuk menunjukkan apa yang sebenarnya mereka lewatkan.
“Gila banget. Hari yang spesial, Bung. Hari yang spesial buat saya dan keluarga,” ujar Eze, yang sebelum laga ini baru mencetak satu gol liga untuk Arsenal.
“Sejujurnya, saya mungkin seharusnya mencetak empat gol … Yang penting adalah gigih.”
Di sisi lain, manajer Tottenham Thomas Frank mengakui performa timnya jauh di bawah harapan. Strategi bertahan tiga bek tengah dan dua gelandang bertahan yang ia susun tak mampu menahan gempuran Arsenal.
“Sangat menyakitkan berdiri di sini setelah penampilan yang sangat buruk,” kata Frank.
Meski Guglielmo Vicario sempat melakukan beberapa penyelamatan krusial, termasuk menggagalkan tendangan bebas Bukayo Saka dan usaha Declan Rice, lini belakang Spurs runtuh setelah gol pembuka Trossard.
Spurs mencoba mengubah keadaan dengan memasukkan Xavi Simons di babak kedua, namun lagi-lagi Eze mendapatkan terlalu banyak ruang dan melepaskan tembakan yang tak mampu dibendung Vicario. Gol jarak jauh Richarlison memang memberi secercah harapan, mempertahankan rekor gol Spurs di derby tandang Arsenal sejak 2017, namun momentum itu cepat padam.
Arsenal yang tampil lebih agresif dan tajam sepanjang laga bahkan berpeluang menambah gol, sementara banyak fans Tottenham memilih meninggalkan stadion lebih awal ketika pertandingan mendekati akhir.
Kemenangan besar ini sekaligus menegaskan kepercayaan diri Arsenal dalam perburuan gelar, sementara Tottenham harus segera melakukan evaluasi menyeluruh setelah strategi konservatif mereka berantakan di panggung derby.