Mahasiswa Institut Teknologi PLN (ITPLN) mencatat prestasi gemilang dengan meraih Juara 1 di ajang Plant Protection Competition 2024 di Malang, pada 27 Oktober 2024. Dengan tema “Digitalisasi Perlindungan Tanaman,” karya ilmiah mereka berfokus pada inovasi aplikasi Android berbasis Convolutional Neural Network (CNN) untuk mendeteksi hama pada daun sawi hijau, menjadi solusi canggih di era pertanian modern.
Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PT PLN (Persero), Yusuf Didi Setiarto, mengungkapkan apresiasi mendalam atas inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa ITPLN. Menurutnya, pencapaian ini membuktikan bahwa ITPLN telah berkomitmen untuk menjadi universitas berkelas dunia dalam penerapan teknologi yang ramah lingkungan. “Saya sangat mengapresiasi prestasi para mahasiswa ITPLN. Meski kampus ini belum lama berdiri dan tidak khusus di bidang pertanian, penerapan teknologi berwawasan lingkungan sudah nyata. Ini menunjukkan potensi besar ITPLN yang mampu mengungguli kampus-kampus terkemuka di Indonesia,” ujar Didi.
Lebih lanjut, Didi berharap ITPLN dapat terus mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul di bidang energi dan teknologi, guna mendukung transisi energi dan pertumbuhan ekonomi nasional. “ITPLN berkomitmen melahirkan SDM unggul yang siap menjawab tantangan di era transisi energi, mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi 8% seperti yang dicanangkan Pemerintah,” tambah Didi.
Rektor ITPLN, Iwa Garniwa, juga menyampaikan rasa bangga atas capaian luar biasa mahasiswa ITPLN. Ia menekankan bahwa prestasi ini merupakan hasil dari program ITPLN yang mendorong mahasiswa untuk berkarya di bidang akademik maupun non-akademik. “Pencapaian ini sungguh luar biasa, terutama karena kami berhasil unggul di antara perguruan tinggi papan atas. Juara satu ini menjadi kebanggaan bagi ITPLN,” ujar Iwa.
Dalam kompetisi ini, Tim CaiGuard dari ITPLN, yang terdiri dari Fitto Martcellindo, Raden Ronggo Bintang Pratomo, dan Putu Niar Meiwasandi, berhasil mengalahkan finalis dari universitas ternama seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Brawijaya. Didampingi oleh Kepala Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) ITPLN, Riki Ruli Affandi, mereka mengusung aplikasi inovatif untuk pertanian yang akurat dan otomatis dalam mendeteksi hama tanaman.
Dosen pembimbing Tim CaiGuard, Pritasari Palupiningsih, mengungkapkan bahwa karya ilmiah mereka yang berjudul “Inovasi Aplikasi Android Berbasis Convolutional Neural Network untuk Deteksi Hama pada Daun Sawi Hijau guna Mewujudkan Digitalisasi Pertanian Indonesia Emas 2045″ didesain untuk meningkatkan produktivitas petani. “Kami bersama mahasiswa telah mengembangkan aplikasi ini sejak 2023 dengan dukungan hibah dari ITPLN. Aplikasi ini diharapkan mampu membantu petani Indonesia dengan mendeteksi hama pada daun sawi hijau secara akurat,” kata Prita.
Plant Protection Competition adalah ajang kompetisi ilmiah tingkat nasional yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Perlindungan Tanaman (Himapta) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Dalam kompetisi ini, selain mengirimkan Tim CaiGuard, ITPLN juga berpartisipasi dengan dua tim lainnya, yakni Tim RiceUp IoT dan Tim GrowUp, yang turut membawa inovasi di bidang pertanian.
Dengan aplikasi berbasis AI ini, ITPLN membuktikan bahwa inovasi mahasiswa dapat memainkan peran besar dalam menghadapi tantangan masa depan dan mendukung digitalisasi pertanian.