MADIUN – Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI Agung Sasongko mengatakan dibutuhkan kesiapan pangkalan skadron baru untuk 42 unit pesawat tempur Dassault Rafale buatan Prancis dan 24 unit jet tempur F-15EX buatan Boeing, Amerika Serikat (AS).
Pembelian pesawat super canggih yang diborong Menhan Prabowo Subianto yang bertujuan untuk memperkuat alutsista TNI AU di masa mendatang diperlukan beberapa syarat khusus yang memang harus dipersiapkan.
“Fasilitas pendukung untuk menunjang operasional pesawat tempur baru pesanan Menhan Prabowo tersebut memiliki standar khusus yang telah ditetapkan oleh pabrikan pesawat,” katanya kepada Wartawan di Lanud Iswahjudi. Madiun, Jawa Timur.
Agung menjelaskan fasilitas pangkalan seperti hanggar yang memadai, landasan pacu yang mengikuti standar operasional pesawat, serta sarana pendukung lainnya seperti terminal terminal pengisian bahan bakar, oksigen, dan lain sebagainya.
Ditambahkan Agung selain mempersiapkan infrastruktur. Agung juga menyinggung kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Dalam artian yang penting pertama adalah orangnya (SDM), untuk membuat skadron yang baru tinggal memecah skadron (pesawat tempur) yang lama, kalau untuk kru nya yang siap standby itu biasanya satu setengah dari jumlah pesawat. Namun untuk personel pendukungnya satu skadron itu biasanya antara 200-300 orang,” tutupnya.