Dunia hiburan Indonesia berduka mendalam atas kepergian aktor senior Epy Kusnandar, yang dikenal luas sebagai Kang Mus dalam sinetron ikonik Preman Pensiun. Sosok yang lahir di Garut, Jawa Barat, pada 1 Mei 1964 ini menghembuskan napas terakhirnya hari ini, Rabu (3/12/2025) pukul 14.24 WIB, di sebuah rumah sakit di Cawang, Jakarta Timur, setelah menjalani perawatan intensif.
Kabar duka ini disampaikan langsung oleh istrinya, Karina Ranau, melalui unggahan Instagram pribadinya, yang langsung diserbu doa dan ucapan belasungkawa dari rekan seni dan penggemar.
Jenazah Epy disemayamkan di Rumah Duka Harmony Residence 88, Jalan Pasir Jagakarsa, Jakarta Selatan, dan rencananya akan dimakamkan besok, Kamis (4/12/2025) pukul 08.00 WIB di TPU Jeruk Purut.
Meski penyebab kematian belum diungkap secara resmi, riwayat kesehatan Epy yang pernah berjuang melawan tumor otak stadium akhir sejak 2010 menjadi pengingat betapa gigihnya ia bertahan untuk terus berkarya.
Di balik lika-liku hidupnya—termasuk kasus penyalahgunaan narkotika pada Mei 2024 yang sempat membuatnya ditetapkan sebagai tersangka—Epy meninggalkan warisan prestasi yang tak ternilai di dunia seni peran Indonesia.
Awal Karier: Dari Panggung Teater ke Layar Kaca
Epy Kusnandar bukanlah aktor yang lahir dari sekolah bintang semalam. Sejak duduk di bangku SMA pada 1983, ia sudah aktif di kegiatan teater sekolah, terinspirasi oleh maestro seperti Slamet Rahardjo dan Didi Petet. Setelah lulus, Epy melanjutkan pendidikannya di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1989, di mana ia mengasah kemampuan akting secara mendalam.
Debut profesionalnya dimulai pada 1996 melalui serial televisi 1 Kakak 7 Ponakan, sebuah sinetron keluarga yang langsung menarik perhatian penonton berkat kemampuannya memerankan karakter pendukung yang autentik dan penuh emosi.
Prestasi awal ini menjadi batu loncatan. Hanya empat tahun kemudian, pada 2000, Epy merambah layar lebar lewat film ikonik Petualangan Sherina, di mana ia memainkan peran antagonis yang memorable. Film ini, yang kini diadaptasi ulang, tidak hanya sukses secara komersial tapi juga mengukuhkan Epy sebagai aktor serba bisa yang mampu beradaptasi dari komedi ringan hingga drama berat.
Puncak Karier: Ikon Kang Mus dan Penghargaan Bergengsi
Puncak prestasi Epy tak lepas dari perannya sebagai Kang Mus di sinetron Preman Pensiun, yang tayang sejak 2011. Karakter preman pensiun yang bijaksana, tegas, namun penuh humor ini melekat kuat di hati jutaan penonton Indonesia, membuat Epy menjadi salah satu aktor paling dikenal di layar kaca.
Serial ini bukan hanya hiburan, tapi juga cerminan sosial yang mendalam tentang kehidupan masyarakat urban, dan Epy sering disebut sebagai “jantung” dari kesuksesannya. Bahkan, peran ini membuatnya sulit lepas dari stereotip, tapi justru menjadi prestasi terbesar: menciptakan ikon budaya pop yang abadi.
Aktor Pendukung Pria Terbaik FTV pada 2012 dan Aktor Utama Pria Terbaik FTV pada 2014
Penghargaan ini mengakui kemampuannya bertransformasi menjadi “aktor seribu wajah”, dari peran komedi absurd hingga drama emosional yang menyentuh. Selain itu, Epy juga merilis dua single musik, Bukan Manusia Baja (2010) dan Cinta yang Terluka (2013), menunjukkan bakat multifasetnya sebagai penyanyi.
Karya-karyanya yang lain mencakup puluhan sinetron seperti Suparman Reborn (2022) dan film Selepas Tahlil (2025), serta inovasi di teater dengan monolog stand-up comedy yang memadukan akting dan humor. Total, Epy membintangi lebih dari 50 judul FTV, 20 sinetron, dan 10 film layar lebar sepanjang kariernya yang mencapai hampir tiga dekade.
Perjuangan Hidup: Dari Kanker Otak hingga Bisnis Kuliner
Di luar panggung, Epy adalah pejuang sungguhan. Pada 2010, ia divonis kanker otak stadium akhir dengan prediksi umur tinggal empat bulan. Dengan keyakinan kuat, Epy menjalani pengobatan alternatif seperti mengonsumsi akar sidaguri dan sarang semut, ditambah gaya hidup sehat. Keajaiban terjadi: ia sembuh dan kembali berkarya selama 15 tahun berikutnya.
Epy menikah dengan Karina Ranau pada 2008 dan dikaruniai tiga anak, termasuk Damar Rizal Marzuki yang kini menjadi dosen IKJ dan aktor di Suparman Reborn. Baru-baru ini, pasangan ini membuka warung jukut goreng Samali pada Oktober 2025, yang sempat viral karena diganggu premanisme. Meski demikian, Epy tetap optimis, menunjukkan sisi wirausaha yang tak kenal menyerah.

