Para pemimpin dunia serempak mengecam keras serangan bersenjata yang menewaskan sedikitnya 15 orang saat perayaan Hanukkah di Bondi Beach, Sydney, pada Minggu malam. Aksi tersebut dikecam luas sebagai serangan teror bermotif antisemitisme dan memicu perdebatan global terkait akar penyebabnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut insiden itu sebagai “serangan antisemitisme murni” dalam acara Natal di Gedung Putih. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menegaskan bahwa “antisemitisme tidak memiliki tempat di dunia mana pun.”
Penembakan terjadi saat sekitar 1.000 orang menghadiri acara “Chanukah by the Sea” dan menjadi penembakan massal paling mematikan di Australia sejak 1996.
Kontroversi muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaitkan serangan tersebut dengan keputusan Australia mengakui kedaulatan negara Palestina.
Netanyahu menuding kebijakan tersebut telah “menyuburkan api antisemitisme.” Namun, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menolak keras tuduhan itu dan menyebutnya sebagai klaim yang tidak berdasar dan berbahaya.
Seiring tragedi ini, kota-kota besar di Amerika Serikat dan Eropa meningkatkan pengamanan di sinagoge serta perayaan Hanukkah. Pihak berwenang Australia mengonfirmasi pelaku adalah ayah dan anak, dengan satu di antaranya tewas ditembak polisi dan satu lainnya dalam kondisi kritis.