JAKARTA – Mobil kepausan atau papamobil yang selama ini menjadi simbol kerendahan hati dan kasih sayang Paus Fransiskus, kini dialihfungsikan sebagai ambulans khusus bagi anak-anak korban konflik di Gaza.
Ini merupakan amanah terakhir sang pemimpin Gereja Katolik yang mencerminkan solidaritas tanpa batas terhadap mereka yang paling menderita.
Dunia mungkin kehilangan Paus Fransiskus secara fisik, namun semangat kemanusiaannya tetap hidup.
Salah satu peninggalan paling menyentuh dari kepemimpinannya adalah transformasi papamobil—kendaraan ikonik pemimpin tertinggi Katolik—menjadi ambulans keliling khusus anak-anak Gaza.
Konversi kendaraan ini dilakukan sebagai respons terhadap krisis kemanusiaan berkepanjangan yang mendera Jalur Gaza, di mana ratusan ribu anak hidup tanpa akses medis memadai.
Langkah ini merupakan permintaan pribadi terakhir Paus Fransiskus. Dalam bulan-bulan menjelang wafatnya, ia mempercayakan misi mulia ini kepada organisasi kemanusiaan Caritas Yerusalem, yang selama ini aktif membantu masyarakat Gaza.
Dengan populasi anak yang terlantar mencapai hampir satu juta jiwa, papamobil ini diharapkan menjadi simbol kasih dan harapan yang konkret di tengah reruntuhan.
Siap Layani Anak-Anak Gaza
Papamobil yang dulunya digunakan Paus untuk menyapa umat kini dilengkapi peralatan medis canggih: alat diagnosa cepat, vaksin, perlengkapan menjahit luka, hingga obat-obatan darurat.
Selain tenaga kesehatan profesional, unit ini juga akan membawa dokter yang siap memberikan layanan medis langsung di lapangan.
Targetnya, setelah jalur bantuan kemanusiaan dibuka kembali, kendaraan ini dapat menjangkau anak-anak di daerah Gaza paling terisolasi.
Keputusan ini bukan hanya soal konversi kendaraan, tapi juga transformasi makna solidaritas global.
Caritas Yerusalem, sebagai pelaksana di lapangan, menyebut misi ini sebagai wujud nyata warisan spiritual dan sosial Paus.
“Kendaraan ini mewakili cinta, perhatian, dan kedekatan Yang Mulia kepada mereka yang paling rentan, yang ia ekspresikan sepanjang krisis,” kata Anton Asfar, Sekretaris Jenderal Caritas Yerusalem dikutip dari Vatican News, Senin (5/5/2025).
Simbol Dunia Tak Lupakan Anak Gaza
Tim lapangan Caritas kini diperkuat lebih dari 100 relawan dan tenaga medis yang bersiap menjalankan operasi kemanusiaan ini.
Namun, seperti disampaikan oleh juru bicara Caritas, Brune, keberadaan papamobil-ambulans ini bukan sekadar soal fungsi medis.
“Ini bukan sekadar kendaraan,” ujar Brune. “Ini adalah pesan bahwa dunia tidak melupakan anak-anak Gaza.”
Dengan keterbatasan sumber daya dan tantangan geopolitik yang terus membayangi, inisiatif ini menjadi seruan global agar dunia mengingat dan bertindak untuk anak-anak yang hidup dalam bayang-bayang konflik.
Warisan Paus Fransiskus pun kini menempuh jalan baru—bukan hanya di altar dan doa, tapi di jalanan Gaza yang berdebu, melalui roda yang membawa harapan hidup.***





