KATSINA, NIGERIA – Aksi brutal kelompok bersenjata mengguncang komunitas terpencil di Unguwan Mantau, wilayah Malumfashi, negara bagian Katsina, Nigeria utara.
Sebanyak 27 jamaah tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam serangan berdarah di sebuah masjid saat umat Islam tengah melaksanakan salat subuh pada Selasa (19/8/2025).
Insiden ini mempertegas eskalasi konflik mematikan yang terus menghantui wilayah barat laut Nigeria.
Menurut keterangan seorang kepala desa dan petugas rumah sakit setempat, para penyerang yang diduga sebagai kelompok bandit bersenjata berat menyerbu masjid tanpa peringatan.
Mereka melepaskan tembakan membabi buta, menargetkan jamaah yang sedang khusyuk beribadah.
“Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab,” ungkap sumber dari Al Jazeera, seraya menambahkan bahwa serangan semacam ini kian marak di wilayah yang dilanda ketegangan antara penggembala dan petani akibat sengketa lahan dan sumber air.
Konflik berkepanjangan di Nigeria utara telah memicu gelombang kekerasan dalam beberapa tahun terakhir.
Data menyebutkan, serangan serupa pada Juni lalu di wilayah tengah-utara Nigeria menewaskan lebih dari 100 orang, memperlihatkan betapa rentannya komunitas lokal terhadap aksi teror kelompok bersenjata.
Wilayah Katsina, yang dikenal sebagai salah satu pusat konflik agraria, kini kembali menjadi sorotan dunia atas tragedi kemanusiaan ini.
Pihak berwenang setempat telah mengerahkan tim keamanan untuk mengejar pelaku dan memberikan bantuan kepada korban.
Namun, tantangan medan terpencil dan minimnya infrastruktur di Unguwan Mantau menyulitkan upaya evakuasi dan penyelidikan.
Masyarakat setempat dilaporkan berada dalam ketakutan, dengan banyak keluarga kehilangan anggota tercinta dalam serangan yang digambarkan sebagai “pembantaian tanpa ampun” ini.
Tragedi ini memicu kecaman luas dan menambah tekanan pada pemerintah Nigeria untuk mengatasi krisis keamanan yang kian memburuk.
Para aktivis dan pemimpin komunitas mendesak solusi jangka panjang, termasuk mediasi konflik antar kelompok dan penguatan keamanan di wilayah rentan.