JAKARTA – Partai Presiden Argentina, Javier Milei, La Libertad Avanza, meraup kemenangan telak dalam pemilu legislatif paruh waktu, memberikan mandat kuat bagi pemimpin kontroversial untuk lanjutkan overhaul ekonomi radikal meski austerity ketat menuai protes massal. Hasil ini jadi angin segar bagi Milei yang sempat anjlok di polling, sekaligus senjata bagi Presiden AS Donald Trump yang dikritik habis-habisan atas bailout raksasa ke Argentina.
Dengan suara 41,5% di provinsi Buenos Aires – benteng tradisional koalisi Peronist yang hanya kebagian 40,8% – Milei sukses balik kanan dari kekalahan September lalu. Secara nasional, partainya amankan 64 kursi di Dewan Perwakilan (naik dari 37), cukup untuk blokir pembatalan veto presiden oleh oposisi. “Argentina tunjukkan tak ingin kembali ke model kegagalan,” tegas Milei di hadapan pendukungnya di hotel Buenos Aires, sambil buka pintu kolaborasi dengan puluhan deputi dan senator lintas partai, dilansir dari Reuters, Senin (27/10/2025)
Ketakutan Krisis Masa Lalu Jadi Katalisator Kemenangan Javier Milei
Analis politik Gustavo Cordoba dari Zuban Cordoba menyebut hasil ini “tak terbantahkan”, mencerminkan ketakutan masyarakat atas krisis ekonomi era pemerintahan sebelumnya. “Banyak yang beri kesempatan kedua pada pemerintah,” ujarnya. Marcelo Garcia dari Horizon Engage menambahkan, “Hasil ini melebihi harapan optimis, Milei kini mudah pertahankan dekrit dan veto di Kongres.”
Inflasi bulanan yang turun drastis dari 12,8% pra-Milei menjadi 2,1% bulan lalu, plus surplus fiskal dan deregulasi masif, jadi bukti sukses austerity. Investor asing pun tergiur, apalagi Trump Administration suntik bailout potensial US$40 miliar – termasuk swap mata uang US$20 miliar yang sudah ditandatangani dan fasilitas investasi utang US$20 miliar lagi.
Shift Politik Dramatis dan Prospek Pasar
Pemilu ini perebutkan 127 kursi Dewan Perwakilan (setengah total) dan 24 kursi Senat (sepertiga). Meski Peronist masih pegang minoritas terbesar, Milei capai target di atas 35% suara yang dianggap positif. Partisipasi pemilih rendah di 68% – terendah dalam dekade – kemungkinan karena kelelahan atas skandal korupsi dan pemotongan subsidi, kata pakar Maria Laura Tagina dari Universidad Nacional de San Martin.
Milei janjikan reshuffle kabinet pasca-pemilu, potensi libatkan partai sentris PRO pimpinan eks-Presiden Mauricio Macri. Pasar diprediksi rally Senin ini: obligasi dan saham melonjak, didorong akselerasi reformasi. Namun, analis ramal devaluasi peso yang selama ini “overvalued” untuk kendali inflasi.
Kemenangan ini bukan sekadar angka, tapi sinyal Argentina pilih jalur pahit demi stabilitas jangka panjang. Akankah Milei wujudkan janji surplus dan pertumbuhan, atau austerity picu gejolak baru? Pantau terus perkembangan pemilu Argentina 2025 dan reformasi ekonomi Milei.





