JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan kesempatan kepada guru honorer di sekolah negeri dan swasta mengikuti tes seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Mendikbud, Nadiem Makarim mengatakan pihaknya tidak ada pembatasan kapasitas jumlah peserta yang mengikuti seleksi tersebut.
“Jadi tidak ada lagi prioritas, siapa yang lebih duluan. Semuanya boleh mengambil tes, yang lulus boleh menjadi P3K,” katanya kepada wartawan. Kamis (26/11/2020)
Nadiem menuturkan seleksi dilaksanakan secara online. sehingga semua guru honorer dapat mengikuti asalkan sesuai kriteria menjadi peserta. Termasuk yang berusia diatas 35 tahun masih berkesempatan mengikuti. Jadi, ia menegaskan, bahwa tidak ada golongan atau kelompok yang diprioritaskan untuk menjadi P3K pada tahun 2021.
Bahkan jika gagal pada tes pertama, bisa mengulang tes kedua dan ketiga. “Jadi saya harus merubah pola pikirnya, sudah tidak ada dahulu-dahuluan lagi. Semuanya bisa mengambil, pada 2021, bahkan bukan cuma sekali. Mereka bisa mengambil totalnya tiga kali mengambil, jadi kalau gagal, bisa mencoba lagi,” lanjutnya.
Juga disediakan pembelajaran online secara mandiri. Dimana calon peserta bisa mengasah kemampuannya agar kemungkinan lulus seleksi lebih tinggi. Kemendikbud katanya tidak akan mengendurkan standar lulus tes P3K karena harus dipertahankan kualitas untuk kebaikan anak didik.
“Tetapi tolong diingat lagi masyarakat, ini bukan pengangkatan 1 juta guru menjadi P3K. Ini adalah seleksi massal. Yang akan diangkat menjadi P3K, adalah berapa yang lulus dari itu. Kalau yang lulus cuma 100 ribu, ya 100 ribu yang jadi, kalau yang lulus 500 ribu, maka 500 ribu yang akan diangkat jadi P3K,” tutupnya