JAKARTA – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, memberikan apresiasi tinggi atas langkah revolusioner yang diambil oleh Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dalam memperbarui dan mengintegrasikan data sosial ekonomi nasional. Menurutnya, pembaruan melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi terobosan penting yang memungkinkan program perlindungan sosial lebih akurat dan tepat sasaran, terutama untuk membantu masyarakat yang paling membutuhkan.
“Mengapresiasi langkah Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dalam merevolusi sistem data sosial ekonomi nasional untuk memastikan efektivitas program perlindungan sosial. Pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi instrumen penting agar kebijakan pengentasan kemiskinan benar-benar tepat sasaran dan mampu menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan,” ujar Chusnunia.
Ia juga menekankan bahwa kebijakan ini akan lebih kuat jika diimbangi dengan upaya pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan, seperti memperkuat peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam sistem perlindungan sosial.
“Pendekatan bantuan sosial harus lebih dari sekadar pemberian langsung. Kita perlu memastikan bahwa masyarakat miskin, khususnya yang memiliki potensi usaha, diberikan akses terhadap pembiayaan, pendampingan, dan penguatan kapasitas agar mereka bisa mandiri secara ekonomi,” tambahnya.
Chusnunia juga mendorong agar data UMKM dan IKM lebih diperkuat, sebagai langkah strategis untuk memastikan program pemberdayaan ekonomi dapat menyasar pelaku usaha kecil yang termasuk dalam kategori miskin atau rentan.
“UMKM adalah motor penggerak ekonomi nasional, dan banyak pelakunya berasal dari kelompok rentan. Jika data sudah terintegrasi dengan baik dalam sistem seperti DTSEN, intervensi kebijakan bisa lebih tepat guna dan efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Ia pun menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan ini agar tidak hanya berdampak sementara, melainkan juga memiliki dampak transformasional.
“Revolusi data sosial ekonomi nasional harus menjadi tonggak bagi lahirnya sistem perlindungan sosial yang lebih cerdas, akurat, dan berpihak pada kemandirian ekonomi masyarakat. Dengan langkah yang tepat, kita tidak hanya mengentaskan kemiskinan, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih berdaya dan sejahtera,” tutup Chusnunia.