JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pembangunan infrastruktur pendidikan melalui Program Sekolah Rakyat Tahap II yang kini telah memasuki tahap konstruksi di sejumlah wilayah. Setelah merampungkan renovasi 165 Sekolah Rakyat Rintisan Tahap I, Kementerian PU memulai pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II yang tersebar di 104 lokasi di seluruh Indonesia.
“Pembangunan Sekolah Rakyat ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangun sumber daya manusia yang unggul. Kementerian PU ingin memastikan fasilitas pendidikan ini dibangun secara cepat dan berkualitas,” kata Menteri PU Dody Hanggodo.
Sejumlah lokasi Sekolah Rakyat Tahap II yang telah memulai pekerjaan konstruksi di antaranya Provinsi Kalimantan Tengah meliputi Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Katingan, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kota Palangka Raya. Kemudian Kalimantan Selatan progres konstruksi telah berjalan di Kabupaten Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Daerah yang telah memenuhi persyaratan kesiapan lahan dan dokumen teknis lainnya adalah Sulawesi Selatan yang juga mulai konstruksi di Kabupaten Soppeng, Wajo, Barru, Sidrap, Tana Toraja, Bone, Sinjai, Takalar, serta Kota Makassar. Adapun lokasi lainnya di Indonesia tengah dalam proses lelang dan menunggu pengumuman pemenang sebelum pekerjaan konstruksi dapat dimulai.
Kementerian PU memastikan seluruh paket yang telah memasuki tahap konstruksi telah memenuhi readiness criteria, termasuk kelengkapan sertifikat lahan, surat keterangan bebas sengketa, dokumen KKPR/PKKPR, dokumen lingkungan (AMDAL/UKL-UPL) serta Andalalin, hingga Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Pemenuhan dokumen ini menjadi syarat penting untuk menjamin seluruh proses pembangunan berjalan sesuai standar keamanan, tata ruang, dan keberlanjutan lingkungan.
Program Sekolah Rakyat Tahap II dirancang untuk menampung hingga 112.320 siswa melalui penyediaan 3.744 rombongan belajar (rombel) yang terdiri dari 1.872 rombel SD, 936 rombel SMP, dan 936 rombel SMA. Pembangunan dilakukan secara permanen di atas lahan seluas 5–10 hektare yang disediakan pemerintah daerah, dan ditargetkan selesai untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan pada Tahun Ajaran 2026/2027.
Setiap Sekolah Rakyat akan dilengkapi dengan fasilitas modern yang menunjang proses belajar mengajar secara menyeluruh. Fasilitas tersebut meliputi ruang kelas berbasis teknologi, laboratorium keterampilan, perpustakaan dan pusat pembelajaran digital, kantin dan dapur sehat, klinik kesehatan siswa, serta berbagai sarana olahraga dan ruang kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, area hijau dan lansekap dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat, nyaman, dan inspiratif.
Dalam pengembangannya, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis menerapkan prinsip bangunan yang sehat, aman, tahan lama, efisien energi, dan adaptif terhadap kondisi lingkungan. Pendekatan ini diharapkan mampu menghadirkan lingkungan belajar yang berkualitas sekaligus mendukung tumbuhnya generasi muda yang kompeten, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan