JEDDAH— Komitmen untuk meningkatkan pelayanan haji bagi jemaah Indonesia menjadi salah satu agenda prioritas dalam pembicaraan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud yang berlangsung di Istana Al-Salam, Rabu (2/7).
Salah satu fokus utama pembahasan adalah pembangunan perumahan haji dan pemanfaatan Bandara Taibah di Madinah.
Menteri Agama Nasaruddin Umar yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa berbagai isu terkait pelaksanaan haji dibahas secara mendalam dengan pihak otoritas Arab Saudi.
Menurutnya, perhatian serius diberikan terhadap aspek logistik dan infrastruktur yang mendukung kenyamanan jemaah asal Indonesia selama di Tanah Suci.
“Terkait haji, nanti akan dijelaskan lebih lanjut oleh Pak Menko. Saya bersama Gus Irfan dan Pak Menko mendengarkan langsung bahwa semua permintaan Presiden Indonesia terkait haji telah dipenuhi oleh pihak Saudi.”
“Salah satunya adalah mengenai kuota haji—detailnya akan dibicarakan lebih lanjut,” kata Menag dalam keterangan pers di Jeddah.
Dalam kesempatan yang sama, Menag juga menambahkan bahwa penggunaan penuh Bandara Taibah untuk jemaah asal Indonesia akan dimaksimalkan setelah pembangunan kompleks perumahan haji rampung.
Optimalisasi ini dinilai akan mempermudah mobilitas jemaah dari dan ke Madinah serta memperpendek waktu tunggu.
“Selain itu, ada juga pembahasan mengenai penggunaan fasilitas Bandara Taibah ke depannya, jika perumahan haji sudah selesai dibangun,” ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa kenyamanan ibadah haji merupakan komitmen utama pemerintah Indonesia.
Hal ini diwujudkan melalui perencanaan matang dan kerja sama erat dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
“Selain itu, dibahas juga mengenai bagaimana meningkatkan kenyamanan ibadah haji ke depan,” ungkap Menag.
Tidak hanya membahas layanan haji, kedua pemimpin juga sepakat membentuk Dewan Koordinasi Tertinggi sebagai wadah kerja sama lintas sektor antara Indonesia dan Arab Saudi.
Dewan ini dirancang menjadi forum strategis yang melibatkan langsung Presiden Prabowo dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai pimpinan tertinggi.
“Oleh karena itu, dibentuklah Dewan Konsultasi Tertinggi yang akan dipimpin langsung oleh Bapak Presiden bersama Putra Mahkota. Dewan ini nantinya akan memiliki anggota dan tim kerja,” jelas Menag.
Sementara itu, dalam dimensi kerja sama ekonomi, Presiden Prabowo menyampaikan harapan agar Putra Mahkota secara langsung membantu mempercepat penyelesaian free trade agreement antara Indonesia dengan negara-negara Teluk yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC).
“Karena itu, tadi disampaikan harapan agar Putra Mahkota bisa turun tangan langsung untuk mempercepat proses ini—karena beliau adalah tokoh kunci dalam struktur tersebut,” pungkas Menag.***




