JAKARTA – Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo soroti kekurangan gizi pada anak Indonesia. Hal itu diungkapkan saat khotbah Misa Natal Pontifikal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (25/12/2023).
“Di negeri kita tercinta ini setiap tahun jumlah makanan yang dibuang sebagai sampah kalau dihitung dengan rupiah, jumlahnya adalah Rp 330 triliun. Dari satu pihak ada yang kekurangan makanan, di lain pihak ada yang membuat sampah makanan menjadi lebih banyak,” katanya seperti yang dikutip Garuda.Tv di Gereja Katedral, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Senin (25/12/2023).
Untuk itu, Suharyo, menyampaikan sukacita dan harapannya dalam perayaan Natal 2023. Dia juga mengingatkan jemaat untuk peduli saling berbagi.
“Lebih dari 140 negara, termasuk Indonesia, dan pada 2023 ini lembaga penelitian internasional menempatkan Indonesia mendapatkan nomor 1 di antara lebih dari 140 negara dalam hal kerelaan berbagi,” ucapnya.
Suharyo mengaku bangga menempatkan Indonesia berada di nomor 1 di antara 140 negara dalam hal kerelaan berbagi. “Dan kita boleh yakin ini bukan penelitian pesanan, bukan. Namun kita tidak boleh sombong karena di lain pihak, kita tidak boleh menutup mata terhadap realitas hidup yang ada di tengah-tengah kita,” jelasnya.
Suharyo melanjutkan realitas itu diharapkan dapat mendorong untuk menumbuhkan Yesus kecil yang peduli berbuat baik.
“Yang saya maksud adalah kenyataan ini, salah satu contoh saja, menurut data status gizi nasional tahun 2022, angka prevalensi tengkes, kekurangan gizi pada anak di bawah 5 tahun di negara kita ini angkanya adalah 21,6 persen, tinggi,” lanjutnya.
“Seperlima anak-anak kita di bawah 5 tahun mengalami kekurangan gizi dan akibatnya panjang,” sambungnya.
Suharyo mengajak kepada seluruh jemaat untuk merawat kepedulian dan bela rasa.”Kesenjangan akses pendidikan dan kesehatan, akses politik, akses-akses ekonomi, penyalahgunaan media sosial untuk menyebarkan kebohongan dan kebencian, macam-macam hal membutuhkan kepedulian kita,” tutupnya.