Kondisi terbaru anak berkonflik hukum (ABH) berinisial F, yang diduga terlibat dalam insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta, mulai menunjukkan perkembangan. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto menyampaikan bahwa F telah dipindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat inap di RS Polri Kramat Jati.
“ABH hari ini dipindah ke ruang kamar inap setelah beberapa waktu di ICU. Kita harapkan kondisi kesehatannya semakin pulih,” ujar Bhudi melalui pesan singkat, Sabtu (15/11/2025).
Meski sudah stabil, penyidik belum dapat melakukan pemeriksaan terhadap F. Menurut Bhudi, pemeriksaan baru bisa dilakukan setelah kondisi fisik dan psikologis F benar-benar memungkinkan.
“Sesuai aturan, pemeriksaan harus dilakukan saat kondisi sehat jasmani dan rohani,” ujarnya.
19 Korban Masih Dalam Perawatan
Bhudi juga mencatat bahwa total korban ledakan yang masih menjalani perawatan berjumlah 19 orang, termasuk F. Para korban dirawat di beberapa rumah sakit:
-
12 pasien di RS Islam Jakarta Cempaka Putih
-
5 pasien di RS Yarsi
-
1 pasien di RS Polri (F)
-
1 pasien di RSCM
Pemeriksaan Ayah ABH dan 46 Saksi Lainnya
Dalam rangka mengungkap latar belakang kejadian, Polda Metro Jaya telah memeriksa ayah F. Pemeriksaan dilakukan dua hari sebelumnya untuk menelusuri keseharian serta aktivitas F sebelum insiden terjadi.
“Sudah diminta keterangannya dua hari lalu,” kata Bhudi, Kamis (13/11/2025).
Selain keluarga, penyidik juga telah memeriksa 46 saksi anak secara paralel, bersamaan dengan observasi psikologis yang dilakukan APSIFOR untuk memantau kondisi emosional para siswa pasca-kejadian.
Barang Bukti Disita dari Tubuh Korban
Polisi turut menyita sejumlah barang bukti dari tubuh para korban yang dirawat di RS Islam Jakarta. Barang-barang tersebut diyakini berasal dari sumber ledakan.
“Kami sita barang bukti yang menempel di tubuh korban—serpihan ledakan, paku, dan lain-lain—yang telah dikumpulkan pihak RS,” jelas Bhudi.
Barang bukti tersebut kini sedang dianalisis oleh tim Laboratorium Forensik untuk memastikan jenis bahan peledak yang digunakan.
Pelaku Tinggal Bersama Ayah, Motif Masih Diselidiki
Polda Metro Jaya mengonfirmasi bahwa F tinggal bersama ayahnya. Ibunya diketahui bekerja di luar negeri. Polisi masih mendalami dugaan adanya perundungan di sekolah yang disebut sebagai salah satu kemungkinan pemicu.
“Masih didalami agar fakta sebenarnya bisa ditemukan. ABH juga masih dalam tahap pemulihan pascaoperasi,” kata Bhudi.
Polisi menegaskan akan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah, psikolog, dan lembaga perlindungan anak untuk mengusut motif di balik peristiwa tersebut.
Sebagai informasi, ledakan terjadi di area masjid SMAN 72 Jakarta pada 7 November 2025, saat para siswa laki-laki tengah melaksanakan salat Jumat. Puluhan korban mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit, termasuk F yang turut menjadi korban ledakan.




