JAKARTA – Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada Minggu (22/12), mengeluarkan ancaman terkait pengendalian AS atas Terusan Panama.
Dalam pernyataannya Trump menuduh Panama memberlakukan tarif yang dinilainya terlalu tinggi terhadap penggunaan jalur strategis di Amerika Tengah tersebut. Sontak, pernyataan ini langsung menuai kritik tajam dari Presiden Panama, yaitu Jose Raul Mulino.
Saat berbicara di hadapan pendukungnya di Arizona, Trump menegaskan tidak akan membiarkan terusan itu jatuh ke “tangan yang salah” serta memperingatkan potensi pengaruh China di jalur tersebut.
Meskipun China tidak memiliki kendali langsung atas Terusan Panama, perusahaan CK Hutchison Holdings yang berbasis di Hong Kong telah lama mengelola dua pelabuhan di pintu masuk Karibia dan Pasifik terusan tersebut.
Pernyataan Trump ini muncul beberapa jam setelah ia menyampaikan ancaman serupa melalui unggahan di Truth Social pada Sabtu (21/12) malam.
“Apakah ada yang pernah mendengar tentang Terusan Panama?” ujar Trump pada acara AmericaFest yang diselenggarakan oleh kelompok konservatif “Turning Point”. “Kita telah ditipu di Terusan Panama, seperti kita ditipu di tempat lain.”
“Biaya yang dibebankan oleh Panama sangat konyol, sangat tidak adil,” ujar Trump.
“(Terusan) itu diberikan kepada Panama dan rakyat Panama, tetapi ada ketentuannya. Anda harus memperlakukan kami dengan adil, dan mereka tidak memperlakukan kita dengan adil. Jika prinsip-prinsip, baik moral maupun hukum, dari pemberian yang murah hati ini tidak diikuti, maka kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan kepada kami, secara penuh, dengan cepat, dan tanpa pertanyaan,” ujar Trump.
Pernyataan tersebut tentu saja mencerminkan pendekatan tidak lazim dari seorang pemimpin AS yang secara terbuka menyebut kemungkinan mendorong negara berdaulat menyerahkan wilayahnya. Sikap tersebut juga mengindikasikan pergeseran diplomasi AS di bawah kepemimpinan Trump, yang dikenal sering menggunakan retorika keras dan ancaman terhadap sekutu maupun mitranya.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Panama Jose Raul Mulino, dalam sebuah rekaman pesan yang dirilis pada Minggu (22/12) sore, menegaskan bahwa kedaulatan Panama tidak bisa dinegosiasikan. Ia juga menepis tuduhan mengenai pengaruh China terhadap pengelolaan terusan itu.
Dia membela tarif yang dikenakan Panama dengan menyatakan bahwa tarif tersebut tidak ditetapkan “secara sembarangan.”
“Setiap meter persegi Terusan Panama dan daerah sekitarnya adalah milik Panama dan akan terus menjadi milik (Panama),” kata Mulino dalam pernyataannya yang diunggah di X.
Sejumlah politisi Panama, termasuk dari kubu oposisi, turut mengkritik pernyataan Trump melalui media sosial, menambah polemik seputar ancaman yang dilontarkan pemimpin AS tersebut.