BANDUNG – Insiden pengeroyokan yang melibatkan empat anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) terjadi di depan Kampus Itenas, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung, Sabtu malam (5/7) sekitar pukul 23.00 WIB. Keempat pendekar asal Jawa Timur tersebut telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Satreskrim Polrestabes Bandung.
Menurut keterangan resmi Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono, kejadian bermula saat rombongan konvoi motor PSHT yang baru saja menghadiri acara pengesahan anggota baru di Yon Zipur, Ujungberung, melintas di depan Itenas. Saat berpapasan dengan korban Muhammad Fahmi Alamsyah, terjadi provokasi yang berujung pengeroyokan.
“Hasil penyelidikan, pelaku pengeroyokan teridentifikasi sebagai anggota PSHT. Empat pelaku sudah kami amankan dan tetapkan sebagai tersangka,” ujar Kombes Budi dalam konferensi pers di Mapolrestabes Bandung, Jumat (11/7).
Penangkapan dilakukan berdasarkan bukti rekaman CCTV dan keterangan saksi di lokasi kejadian. Polisi juga tengah mendalami kemungkinan keterlibatan pelaku lain.
Video pengeroyokan yang viral di media sosial memicu kecaman luas dari masyarakat. Insiden ini kembali mengangkat perhatian terkait pengawasan konvoi perguruan silat yang kerap menimbulkan gangguan ketertiban umum.
Sebelumnya, kasus serupa pernah terjadi di Malang, di mana konvoi PSHT berujung pada bentrokan dengan warga hingga menimbulkan korban jiwa.
Polrestabes Bandung mengimbau seluruh komunitas pencak silat agar menjaga ketertiban dan menghindari tindakan provokatif di ruang publik. Pihak PSHT sendiri hingga kini belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.