JAKARTA – Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara mencatatkan sejarah gemilang dengan meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Satuan elit berbaret jingga ini diakui sebagai pasukan pertama di Indonesia yang memiliki regu terjun wingsuit, sebuah inovasi taktis yang memperkuat kemampuan infiltrasi udara secara senyap dan presisi.
Penghargaan ini diberikan dalam sebuah upacara di Lapangan Tembak Djamsuri, Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat (11/7/2025).
Inovasi Wingsuit: Terobosan Taktis Kopasgat
Kopasgat, yang dikenal sebagai pasukan tempur trimatra (udara, laut, darat), kembali menunjukkan keunggulannya dengan menguasai teknik terjun wingsuit. Teknologi ini memungkinkan prajurit melakukan penerjunan jarak jauh dengan manuver senyap, ideal untuk misi infiltrasi di medan sulit. Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat posisi Kopasgat sebagai satuan elit, tetapi juga menegaskan komitmen TNI AU dalam mendorong inovasi militer.
“Dengan ini, MURI menyatakan dan meneguhkan bahwa Kopasgat TNI AU tercatat sebagai pencetak rekor Indonesia pasukan pertama yang memiliki regu terjun wingsuit di Indonesia,” ujar Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri, saat menyerahkan piagam penghargaan kepada Komandan Kopasgat, Marsekal Muda TNI Deny Muis, di Jakarta, Jumat (11/7/2025).
Apresiasi dan Transformasi Satuan
Marsekal Muda TNI Deny Muis mengungkapkan rasa bangganya atas pengakuan ini. Ia menyebut pencapaian ini sebagai buah dari kerja keras dan dedikasi prajurit Kopasgat dalam mengembangkan kemampuan taktis modern. “Penghargaan ini adalah wujud nyata transformasi Kopasgat menuju satuan elite yang siap menghadapi tantangan di berbagai medan operasi,” kata Deny Muis.
Tim wingsuit Kopasgat pertama kali dibentuk pada 2024, meski cikal bakalnya telah ada sejak 2018, ketika dua prajurit mulai mengasah keahlian terjun wingsuit. Kini, pasukan ini telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam berbagai latihan strategis, seperti Trisula Perkasa dan Angkasa Yudha, serta Fire Power Demo TNI Gabungan, dengan manuver udara yang presisi dan profesional.
Keunggulan Taktis dan Dukungan Pemimpin
Kemampuan wingsuit memberikan keunggulan taktis yang signifikan, memungkinkan penerjunan tersembunyi dengan jangkauan meluncur horizontal yang lebih jauh dibandingkan terjun bebas konvensional. Program pelatihan wingsuit ini merupakan inisiatif langsung dari Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, yang melibatkan instruktur kelas dunia dari Australia, Ben ‘Dicko’ Dixon dan Tahi-Paul Monroe.
Pada 14 Maret 2023, keunggulan Kopasgat juga mendapat pengakuan dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Dalam pidatonya, ia menyampaikan, “Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap transformasi Kopasgat sebagai satuan elite berkemampuan lintas dimensi.”
Sejarah Kopasgat: Dari Kotawaringin hingga Wingsuit
Kopasgat, yang berdiri sejak 17 Oktober 1947, memiliki sejarah panjang sebagai pelopor pasukan payung Indonesia. Berawal dari operasi penerjunan 13 prajurit di Kotawaringin, Kalimantan, pasukan ini terus berkembang menjadi satuan elit dengan kemampuan tempur lintas matra. Kini, dengan penguasaan teknologi wingsuit, Kopasgat semakin memperkokoh posisinya sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan NKRI.
MURI dan Kopasgat: Rekor Sebagai Bukti Prestasi
Penghargaan MURI ini bukan yang pertama bagi pasukan elit TNI. Sebelumnya, pada 2019, Kopassus juga menerima rekor MURI untuk terjun bebas dengan membawa bendera berukuran besar.




