JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal (Deng Ical), mendesak komunitas internasional untuk menekan Israel membuka blokade bantuan kemanusiaan ke Gaza. Hal ini menyusul laporan PBB yang mengungkapkan Gaza sedang menghadapi bencana kelaparan terburuk dalam sejarah.
Deng Ical menegaskan bahwa blokade Israel telah memperparah penderitaan warga Gaza, terutama anak-anak dan perempuan, yang kini terjebak dalam krisis kemanusiaan akut.
“PBB jangan hanya berhenti pada pengumuman, tapi harus tegas mendesak Israel membuka blokade agar bantuan kemanusiaan bisa masuk dan sampai ke warga Gaza yang kelaparan,” tegasnya Selasa (26/8/2025).
Menurutnya, Israel telah menyebarkan narasi menyesatkan untuk menutupi fakta kelaparan di Gaza. “Peperangan harus segera dihentikan. Dunia jangan sampai percaya dengan kebohongan Israel yang menyebut tidak ada kelaparan di Gaza. Fakta lapangan sudah sangat jelas: ada jutaan warga yang terjebak dalam kondisi kritis,” ujarnya.
Laporan dari wartawan di Gaza dan unggahan media sosial terpercaya mengungkap kekejaman yang dilakukan Israel. Tentara Israel dilaporkan menembaki warga yang berusaha mengambil bantuan kemanusiaan.
Drone Israel juga menargetkan penduduk sipil dengan serangan bom, sementara penduduk ilegal Israel menghentikan truk bantuan, merusak isi, dan bahkan menghancurkan kendaraan pengangkut.
“Bahkan mereka merusak truk agar tidak bisa mengirim bantuan kemanusiaan ke kantong-kantong kelaparan. Ini sungguh biadab,” kecam Deng Ical.
PBB, melalui Kepala Bantuan Tom Fletcher, menyatakan bahwa bencana kelaparan di Gaza sebenarnya dapat dicegah jika bantuan makanan diizinkan masuk tanpa hambatan. Ini merupakan kali pertama PBB secara resmi mendeklarasikan bencana kelaparan di Gaza, menyoroti urgensi situasi yang kian memburuk.
Deng Ical menyerukan Indonesia dan negara-negara lain yang peduli pada kemanusiaan untuk memainkan peran lebih aktif dalam mendorong solusi damai. Ia juga menekankan pentingnya memastikan hak hidup warga Palestina terlindungi di tengah agresi militer yang terus berlangsung.