KSAD Maruli Tidak Ada Lindungi bagi Prajurit TNI yang Terlibat Pembakaran Rumah Wartawan

JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan perlindungan jika ditemukan prajurit TNI AD yang terlibat dalam insiden pembakaran rumah wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang menewaskan empat anggota keluarganya.

Pernyataan ini disampaikan Maruli menanggapi tuntutan dari keluarga korban serta berbagai organisasi wartawan yang tergabung dalam Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), yang mendesak investigasi menyeluruh terkait dugaan keterlibatan anggota TNI dalam kejadian tersebut.

“Kami tidak ada alasan untuk melindungi pelaku kejahatan semacam ini. Justru, jika ada anggota yang terlibat, kami akan menyerahkannya. Tidak ada manfaatnya melindungi pelaku kejahatan seperti ini. Apalagi ini menyangkut pembakaran dan pembunuhan,” tegas Maruli di hadapan wartawan di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024).

Ia juga meminta masyarakat untuk bersabar terkait tudingan adanya keterlibatan oknum TNI dalam insiden tersebut. Maruli menekankan bahwa semua fakta akan terungkap dalam persidangan nanti.

“Kita akan lihat nanti di persidangan apakah ada keterlibatan anggota TNI. Saya berharap proses persidangan dapat berjalan dengan baik,” lanjutnya.

Maruli menjelaskan bahwa ia telah menginstruksikan Kodam Bukit Barisan untuk mengirim tim investigasi ke lokasi kejadian guna menyelidiki dugaan keterlibatan oknum TNI. Namun, hingga saat ini, belum ditemukan bukti yang mengarah pada keterlibatan anggota TNI dalam pembakaran rumah wartawan tersebut.

“Sejak awal laporan masuk, kami sudah mengirim tim untuk mengecek situasi di lapangan. Hingga saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan keterlibatan prajurit TNI. Memang ada komunikasi sebelumnya yang mungkin membuat marah seseorang terkait pemberitaan di media,” pungkasnya.