JAKARTA – Nanas manis asal Purbalingga kini tak hanya menyegarkan lidah masyarakat Indonesia, tetapi juga berhasil menembus pasar ekspor ke berbagai negara, termasuk Tiongkok, Korea Selatan, dan Arab Saudi. NanasQu, sebuah UMKM binaan PT Pertamina (Persero), memainkan peran penting dalam keberhasilan ini dengan mengembangkan produk olahan nanas dan mendapat dukungan berkelanjutan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari Pertamina.
Sebagai UMKM yang fokus pada pengolahan nanas menjadi produk bernilai tambah seperti sirup, bolu, selai, koktail, krupuk, cuka, serta nanas kering dan kaleng, NanasQu yang berlokasi di Desa Siwarak, Karangreja, Purbalingga, telah menggandeng lebih dari 900 petani lokal. Langkah ini sejalan dengan visi besar Ngudiono, pemilik NanasQu, untuk menjadi penggerak hortikultura yang inklusif dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.
Ngudiono menjelaskan bahwa pihaknya mengimplementasikan strategi untuk meningkatkan kualitas produk, memperbaiki desain kemasan, dan meraih sertifikasi produk internasional, yang akhirnya memungkinkan mereka menembus pasar ekspor. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Pertamina atas dukungan dalam pelatihan dan pendampingan, yang berperan besar dalam memperkenalkan produk mereka ke pasar global. “Kami sangat bersyukur atas dukungan Pertamina yang membantu kami menembus pasar ekspor, termasuk Timur Tengah dan Turki,” ujar Ngudiono.
Atas dedikasinya dalam pengembangan ekosistem pertanian berkelanjutan, Pertamina memberikan penghargaan kepada NanasQu sebagai pemenang dalam ajang Pertapreneur Aggregator 2024, yang mengapresiasi UMKM terbaik sebagai penggerak ekonomi lokal.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa dengan memperluas jangkauan pasar, NanasQu tidak hanya mengharumkan nama Purbalingga tetapi juga memperkokoh posisi Indonesia sebagai eksportir nanas tropis unggulan. Ia menekankan bahwa keberhasilan NanasQu merupakan contoh nyata bahwa UMKM Indonesia dapat bersaing di pasar global dan membuka peluang ekonomi melalui kolaborasi antara BUMN dan masyarakat.
Lebih dari sekadar pencapaian bisnis, kesuksesan NanasQu juga mendukung visi pemerintah, khususnya dalam meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif. “Kami berharap keberhasilan NanasQu dapat menginspirasi UMKM lainnya untuk berinovasi dan memperluas pasar internasional,” tambah Fadjar.
Program pembinaan UMKM oleh Pertamina merupakan bagian dari komitmen untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing pelaku usaha lokal. Sebagai perusahaan yang memimpin transisi energi, Pertamina juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan berkomitmen untuk mencapai net zero emission pada 2060 melalui berbagai program yang berdampak pada lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).




