JAKARTA – Transisi dari pilot C-130 Hercules model H ke Airbus A400M menuntut adaptasi signifikan, demikian diungkap Mayor TNI Riki Sihaloho, pilot utama ferry flight pesawat angkut taktis pertama Indonesia yang tiba di Halim Perdanakusuma pagi ini.
Sebelumnya bertugas di Skadron 31 dengan Hercules konvensional, Mayor Riki menyoroti perbedaan teknologi. “Sebelumnya saya kan mengawaki pesawat Hercules yang untuk H model. Jadi dia belum otomasisasi, dengan adanya A400 ini, ya dengan capability dia dengan otomasisasi sehingga saya harus butuh belajar banyak,” katanya. Handling berubah dari yoke tradisional ke side-stick fly-by-wire, mirip pesawat tempur.
Pelatihan intensif dilakukan di Sevilla selama 3,5 bulan, mencakup 200 jam simulator full-flight dan 100 jam computer-based training. “Jadi type rating, kita belum ada real terbang menggunakan A400,” jelasnya. Tidak ada kendala berarti, dan simulator direpresentasikan hampir identik dengan kokpit asli.
Mayor Riki, alumni 2011, terpilih langsung oleh komando atas tanpa seleksi terbuka, berdasarkan pertimbangan pengalaman. “Saya sangat senang, sangat bersyukur. Karena ini merupakan suatu anugerah, rezeki yang dikasih oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ungkapnya. Empat pilot lainnya sedang menjalani simulator untuk A400M kedua, yang juga akan ditempatkan di Skadron 31.





