Chili – Setidaknya 112 orang dilaporkan tewas akibat kebakaran hutan di wilayah Valparaíso, Chili, menurut otoritas setempat pada 4 Februari 2024. Presiden Chili, Gabriel Boric, menyatakan keadaan darurat dan berkomitmen untuk menyediakan “seluruh sumber daya yang diperlukan” guna mengatasi situasi darurat tersebut.
Kebakaran ini diduga menjadi bencana kebakaran hutan paling mematikan sepanjang sejarah Chili. Banyak dari mereka yang menjadi korban adalah wisatawan yang menghabiskan liburan musim panas di wilayah pesisir.
Kementerian Kesehatan memberlakukan peringatan kesehatan di Valparaíso dan memerintahkan penundaan operasi elektif, serta memberikan izin untuk mendirikan rumah sakit lapangan sementara.
Dalam upaya mengatasi kekurangan tenaga medis, kementerian juga mengumumkan rencana untuk mempekerjakan mahasiswa kedokteran yang akan segera menyelesaikan studi mereka.
Layanan penyelamatan menghadapi kesulitan dalam mencapai daerah yang paling terdampak, dan Menteri Dalam Negeri Carolina Tohá menyatakan bahwa jumlah kematian kemungkinan akan “mencapai angka yang lebih tinggi” dalam beberapa jam ke depan.
Pemerintah Chili mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah yang terkena dampak kebakaran. Seorang penduduk berusia 61 tahun dari El Olivar menggambarkan situasinya sebagai “neraka”.
Rodrigo Pulgar, dalam wawancara dengan kantor berita AFP, menceritakan bagaimana dia berusaha membantu tetangganya namun menyadari bahwa rumahnya sendiri telah terbakar. Debu dari langit seperti hujan, dan Pulgar menyampaikan kesedihannya karena banyak warga di El Olivar yang merupakan orang tua, serta menceritakan kematian tetangganya yang tidak bisa diselamatkan.
Kementerian Perumahan melaporkan bahwa antara 3.000 hingga 6.000 rumah terkena dampak dari kebakaran yang terjadi sejak 3 Februari 2024.
Sejak Sabtu, jam malam diberlakukan di Viña del Mar, Limache, Quilpué, dan Villa Alemana. Presiden Boric menyatakan bahwa jam malam akan membantu membuka akses dan memungkinkan kendaraan darurat mencapai daerah yang terkena dampak.
Sebanyak 1.400 petugas pemadam kebakaran akan dikerahkan pada hari Minggu, seperti yang diumumkan oleh menteri dalam negeri dalam pidatonya kepada publik.
Personel militer juga turut dikerahkan bersama dengan layanan darurat, sementara penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
Untuk mencegah situasi yang sudah cukup kompleks, pemerintah melarang penanganan api dan penggunaan mesin yang dapat menghasilkan panas di Valparaíso dan wilayah Marga Marga di sekitarnya.
Valparaíso, yang terletak sekitar 116 km dari ibu kota Santiago, merupakan tujuan populer bagi para wisatawan selama musim panas.
Kemunculan kebakaran hutan yang lebih sering dan berdampak fatal telah menjadi perhatian serius, mengingat wilayah Biobío dan Ñuble mengalami kebakaran hutan mematikan tahun lalu.