Menuju Jakarta jadi Kota Global, Dinas Perhubungan Kejar Target 100 % Layanan Transportasi Terintegrasi

Jakarta – Pada tahun 2024, Jakarta mengalami perubahan besar dengan ditetapkannya sebagai Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Transformasi ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memindahkan ibu kota negara ke Nusantara, Kalimantan Timur. Meskipun Jakarta tidak lagi menjadi pusat pemerintahan, kota ini tetap diharapkan menjadi pusat ekonomi dan berkembang menjadi kota global yang modern dan inklusif.

Rusli Yanto Kasubbag Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta pada acara Seminar Pancasila bertema “Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan : Menakar Potensi Ekonomi, Politik dan Sosial Budaya di Jakarta pasca UU DKJ” yang berlangsung di Universitas Kristen Indonesia pada Rabu (12/6)menjelaskan bahwa perubahan status Jakarta menjadi DKJ memerlukan perubahan paradigma, terutama dalam hal transportasi.

Jakarta yang ingin menjadi kota global harus memiliki sistem transportasi yang terintegrasi. Saat ini, cakupan layanan transportasi di Jakarta mencapai 83,5 persen dengan target mencapai 100 persen. Salah satu upaya untuk mencapai target ini adalah memastikan bahwa setiap 700 meter dari rumah warga akan terjangkau oleh layanan angkutan umum.

Dishub juga menekankan pentingnya masukan dari masyarakat untuk meningkatkan layanan transportasi di area yang belum terintegrasi. Jika jumlah armada dirasa kurang, Dishub siap menambah jumlahnya, termasuk rencana penambahan 200 bus listrik tahun ini. Beberapa rencana pembangunan transportasi hingga tahun 2039 mencakup penambahan jalur Light Rail Transit (LRT) dan peningkatan jumlah jalur kereta. Target utamanya adalah mendorong pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke angkutan umum.

Selain itu, Dishub memiliki 10 kapal yang melayani rute Muara Angke ke Pulau Seribu dengan harga tiket sebesar 44 ribu rupiah. Harga transportasi umum di Jakarta, termasuk Transjakarta, Mikrotrans, MRT, LRT, dan kapal Dishub, diberikan subsidi untuk menjaga keterjangkauan.

Indonesia memiliki target net zero emission, dan Jakarta berkomitmen mencapai zero emission setiap tahunnya. Salah satu langkah mitigasi tahun ini adalah peningkatan penggunaan kendaraan listrik, termasuk armada derek listrik. Pemerintah juga berupaya untuk membuat area parkir bebas emisi. Dengan berbagai upaya ini, Jakarta berusaha mencapai target zero emission dan menjadi kota yang lebih ramah lingkungan.

Transformasi Jakarta menjadi Daerah Khusus Jakarta membuka peluang besar sekaligus tantangan untuk menjadi kota global. Dengan fokus pada pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan peningkatan kualitas pembangunan manusia, Jakarta dapat menjadi pusat ekonomi yang modern dan inklusif. Pengawasan DPRD sangat penting untuk memastikan anggaran yang besar digunakan secara efektif untuk kesejahteraan warga. Dengan komitmen kuat dan perencanaan matang, Jakarta dapat mencapai ambisinya menjadi kota global yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi di masa depan.