KORSEL – Insiden kecelakaan pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air pada Minggu, 29 Desember 2024, telah memakan ratusan korban jiwa, dan hanya menyisakan dua korban selamat, yakni awak kabin bermarga Lee dan Koo.
Alih-alih mendapat simpati warga, pada Rabu, 1 Januari 2025, akun Instagram/@nowdots melaporkan bahwa keduanya telah menjadi sasaran hujatan dari Knetz, sebutan untuk netizen Korea Selatan.
Ancaman terhadap Lee dan Koo, serta keluarga mereka, mulai bermunculan di media sosial sejak Lee dan Koo diberitakan selamat dari peristiwa nahas tersebut, sementara ratusan korban lainnya meninggal dunia.
Parahnya, netizen bahkan mendesak mereka untuk mengakhiri hidup sebagai bentuk ‘pertanggungjawaban’ karena hanya ‘menyelamatkan diri sendiri’.
Mirisanya kasus semacam ini bukan pertama kalinya terjadi di Korea Selatan. Dalam beberapa insiden besar sebelumnya, korban selamat sering kali disalahkan oleh netizen, yang menuduh mereka hanya mementingkan keselamatan diri tanpa memikirkan keselamatan penumpang lain.
Kecelakaan ini terjadi di Bandara Muan, Provinsi Jeolla Selatan, setelah pesawat yang membawa 181 penumpang gagal mendarat akibat masalah pada roda pendaratan. Meskipun selamat, Lee dan Koo kini menghadapi tekanan berat dari masyarakat, dan saat ini sedang dirawat di rumah sakit.
“Kondisi mereka saat ini sedang dalam perawatan intensif di rumah sakit terpisah, dengan Lee mengalami beberapa patah tulang dan Koo mengalami cedera di pergelangan kaki dan kepala,” tulis media sosial terkait.